BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalimantan Tengah melalui Sekretaris Ramlah A. S Pelu mengatakan, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang menjadi perhatian serius Pemprov Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Beberapa sektor pembangunan yang menjadi prioritas di Provinsi Kalimantan Tengah, sektor pariwisata juga menjadi perhatian yang serius, dimana hal ini sejalan dengan sektor prioritas pembangunan nasional, Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo yang menempatkan sektor pariwisata sebagai sektor prioritas kedua pembangunan nasional di bawah pangan,” katanya pada FGD Sisparnas di Aquarius, Palangka Raya, Selasa (22/11/2022).
Ia juga mengatakan bahwa, hal tersebut sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah (Kalteng) yaitu mewujudkan Kalimantan Tengah Maju, Mandiri, dan Adil untuk kesejahteraan segenap masyarakat menuju Kalteng BERKAH (Bermartabat, Elok, Religius, Kuat, Amanah, dah Harmonis).
Ramlah menambahkan, pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus terintegrasi dan terkolaborasi dengan Pemerintah daerah, dimana program Sisparnas merupakan platform data yang dibuat oleh Kementerian Pariwisata RI, yang menyampaikan keberadaan objek wisata, atraksi dan ketersediaan infrastruktur pendukung dari seluruh regional di Indonesia.
“Sisparnas menggunakan inovasi teknologi big data dan pendekatan adaptif untuk memetakan, baik dari segi potensi maupun penguatan sektor pariwisata, menghasilkan informasi indikator kepariwisataan guna data dukung pengambilan kebijakan sebagai fasilitas pelayanan yang disediakan untuk pelaku pariwisata dan Pemerintah daerah,” jelasnya.
Sehingga nanti, apalagi Sisparnas yang akurat dan up to date, diharapkan dapat memudahkan para pemangku kepentingan untuk menentukan arah pengembangan kepariwisataan di Kalteng.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Disbudpar Kalteng, Rosita Murniasi FGD tersebut bertujuan untuk melengkapi basis data kepariwisataan daerah untuk dikelola secara digital dan terintegrasi dari tingkat kabupaten/kota, provinsi hingga nasional.
“Dengan lengkapnya data kepariwisataan daerah yang terintegrasi dari daerah sampai pusat, diharapkan Indonesia siap memasuki transformasi industri digital pariwisata,” demikian. (asp)