BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalteng, Yura Djalins menyatakan, sejauh ini, perekonomian Kalimantan Tengah masih bergantung pada brown economy seperti industri kelapa sawit dan batu bara.
Terkait dengan itu, dan sejalan dengan komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, percepatan hilirisasi batu bara dapat menjadi solusi utama mewujudkan dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Kalimantan yang berkelanjutan di tengah turunnya permintaan batu bara.
“Kalimantan Tengah sudah mulai menerapkan carbon trading sebagai potensi sumber pertumbuhan tanpa harus merusak hutan,” ucap Yura di Palangka Raya, Kamis (19/1/2023).
Yugas juga menegaskan, BI Kalteng tiada henti berkomitmen juga untuk berkontribusi terhadap perekonomian Kalimantan Tengah melalui digitalisasi sistem pembayaran, pengembangan dan pemberdayaan UMKM, dan pengelolaan uang rupiah, berkomitmen untuk memperluas akseptasi pembayaran digital melalui fasilitasi penggunaan QRIS di berbagai sektor.
“Fasilitasi dilakukan melalui sosialisasi dan asistensi kepada para pedagang di pasar maupun pemerintah daerah. Kegiatan QRIS di Kalimantan Tengah tidak lepas dari sinergi dan kolaborasi seperti program RISKAH yang berlokasikan di Pasar Wadai, PQN di Bandara Tjilik Riwut, dan peluncuran Smart Tax Kotawaringin Timur yang memungkinkan masyarakat dapat membayar pajak kapanpun dan di manapun,” jelasnya.
Yura menyebutkan, pada tahun 2022, terdapat 5 Pemerintah Daerah yang telah berada pada kategori Digital, yakni Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Barito Selatan, Lamandau, dan Murung Raya.
“Seiring dengan digitalisasi sistem pembayaran, kinerja pengelolaan rupiah Kalteng juga terus ditingkatkan dengan kegiatan kas titipan pada 5 kabupaten dan program Cinta Bangga Rupiah untuk mengedukasi mengenai pentingnya menjaga dan menghormati uang rupiah,” tambahnya.
Dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi, BI Kalteng juga terus berusaha mendorong pengembangan UMKM dan pariwisata yang tertekan akibat pandemi Covid-19 melalui berbagai cara, salah satunya Festival UMKM dan pariwisata Kalimantan Tengah dengan tajuk “Pesona Tambun Bungai 2022” (PTB 2022).
Selain festival UMKM terang Yura, BI Kalteng juga aktif melakukan advisory dalam rangka mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru. BI Kalteng melaksanakan kegiatan diseminasi LPP terkait pariwisata yang bertujuan untuk mengupas potensi pariwisata Kalimantan Tengah dan strategi pengembangannya.
Selain itu, BI Kalteng juga mendorong hilirisasi sawit dengan menjadi salah satu narasumber pada Borneo Forum V yang diselenggarakan oleh GAPKI dan memaparkan kontribusi industri sawit untuk Perekonomian Kalteng, pengaruhnya terhadap kredit perbankan, serta tantangan dan peluang yang dihadapi di masa depan.
Di samping melakukan fungsi advisory kepada stakeholder, BI Kalteng juga mendekat kepada masyarakat melalui Kalteng Berbicara sebagai ajang sosialisasi CBP, QRIS sekaligus Inflasi kepada ASN, masyarakat umum, dan Kalteng.
“Hal ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap tugas dan peranan BI. Masyarakat merespon positif dengan antusiasme bertanya yang sangat baik di tengah isu inflasi yang menghangat, penerbitan uang TE 2022 dan penetrasi QRIS yang semakin masif,” demikian Yura. (asp)