BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Statistik Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Ambar D. Santoso menyebutkan, berdasarkan data dari Long Form Sensus Penduduk 2020 di Provinsi Kalteng bahwa trend angka kelahiran total (TFR) berada pada angka 2,31.
Dari data tersebut, kata Ambar, ada empat kabupaten di Kalimantan Tengah yang masih dibawah TFR dibawah rata-rata Kalteng, yakni 2,31 tersebut, seperti Kabupaten Katingan (2,48), Kapuas (2,45), Murung Raya (2,45) dan Gunung Mas (2,42).
“Meskipun demikian hal itu menunjukkan program yang baik, kita berharap ditahun yang akan datang bisa diangka 2,1. Tentunya ini dilakukan dengan kerjasama yang baik antara seluruh stakeholder,” ucapnya.
Diketahui, TFR adalah jumlah dari angka kelahiran menurut kelompok umur dan merupakan ringkasan ukuran dari tingkat fertilitas. Angka ini menggambarkan rata-rata jumlah anak yang akan dilahirkan oleh seorang wanita pada akhir masa reproduksinya.
Selain itu, dijelaskan Ambar juga, untuk tren angka kelahiran remaja (ASFR 15-19) di Kalteng berada pada angka 63,13 serta trend angka kematian bayi (AKB) di Kalteng berada pada angka 17,95.
“Penurunan angka fertilitas remaja (ASFR umur 15-19) yang disebabkan oleh pendewasaan usia perkawinan perempuan (19 tahun), mendorong penurunan total kelahiran. Meningkatnya partisipasi perempuan pada pendidikan menengah dan tinggi dan juga dalam dunia kerja,” sebutnya.
Lanjut dia, ada peningkatan persentase bayi yang mendapat imunisasi lengkap serta peningkatan rata-rata lama pemberian ASI.
Selain itu, trend angka kelahiran remaja mengalami penurunan dari Tahun 2010 yang lalu yang berada pada angka 69. Dan trend angka kelahiran total juga mengalami penurunan dari Tahun 2010 lalu yakni pada angka 2,56.
Sementara itu, untuk angka kematian bayi di Kalteng juga mengalami penurunan dibandingkan Tahun 2010 lalu yang berada pada angka 23. Meskipun demikian dalam rentang waktu 2010-2020 terdapat angka kematian ibu (AKI) sebanyak 200 perempuan pada saat hamil, saat melahirkan atau masa nifas per 100.000 per kelahiran hidup.
“Salah satu fokus perhatian kita semua adalah agar angka kematian ibu (AKI) bisa ditekan pada masa yang akan datang, sehingga perlu upaya dari para stakeholder terkait untuk menekan angka kematian ibu di Provinsi Kalimantan Tengah,” pungkasnya. (asp)