PALANGKA RAYA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT). Kali ini cukup mengejutkan, karena yang terjaring OTT adalah para wakil rakyat di Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Total yang ditangkap ada 14 orang, yaitu 8 orang anggota DPRD Kalteng dan 6 orang pihak swasta,” kata jurubicara KPK, Febri Diansyah.
OTT tersebut jelas Febri, dilakukan pada Jumat (26/10/2018) siang hingga sore di Jakarta.
Selain mengamankan 14 orang, tim satgas penindakan KPK yang melakukan OTT juga mengamankan barang bukti berupa uang ratusan juta rupiah.
Menurut rencana, siang ini (27/10/2018) akan menggelar konferensi pers terkait OTT tersebut, termasuk menjelaskan status ke-14 orang yang ditangkap.
Lebih lanjut dijelaskan Febri, ditangkapnya para anggota dewan dan pihak swasta itu diduga terkait peran pengawasan yang dilakukan DPRD di bidang perkebunan. Pasalnya, pihak swasta yang ditangkap adalah dari perkebunan kelapa sawit.
Diduga bahwa anggota DPRD Kalteng yang terjaring OTT KPK ini berasal dari Komisi B. Pasalnya, fungsi pengawasan di bidang perkebunan termasuk di bawah komisi tersebut.
“KPK mendalami keterkaitan antara kewenangan pengawasan DPRD Kalteng ini dengan peristiwa pembuangan limbah kebun sawit di Kalteng,” kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah, Sabtu (27/10/2018).
Bahkan KPK menduga, uang fee yang diterima para anggota dewan dan ikut diamankan sebagai barang bukti saat OTT kemarin, bukanlah yang pertama diberikan.
“Kami menduga (transaksi) itu bukan pemberian yang pertama,” ujarnya.
Sementara itu, tertangkapnya sejumlah anggota DPRD Kalteng oleh KPK di Jakarta itu, diduga saat mereka tengah melakukan kunjungan kerja ke Jakarta. Pasalnya, berdasarkan agenda anggota DPRD Kalteng, saat ini empat komisi dewan semuanya tengah melakukan kunjungan kerja keluar daerah.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kalteng Heriansyah yang dikonfirmasi wartawan Jumat malam menjelaskan, berdasarkan jadwal dan agenda dewan, diketahui saat ini tiga komisi melakukan kunker ke Jakarta yaitu Komisi B, Komisi C dan Komisi D. Sedangkan Komisi A melakukan kunker ke Kalimantan Selatan.
“Saya juga belum tahu persis bagaimana kejadiannya, karena baru mendapat informasi juga,” kata Heriansyah. (ari/bnews)