Puisi: Simfoni Hujan

Ilustrasi (Sumber: Jagad.id)

Apa yang menarik dari hujan saat kau justru menjelma menjadi sosok yang membeku?

Apa yang kau damba dari hal pilu yang merasuk kalbu?

Bayang erat mengantarkan kisah riang di masa lalu

Simfoni hujan masih membuatku membelenggu

Rintik yang berjatuhan

Tangis yang tak berkesudahan

Senyum yang terlampau sulit untuk diciptakan

Dan suara hati yang masih meronta dalam kepahitan

Rindu sangat kejam

Begitu menghunjam

Walau terpendam

Merintih sambil terpejam-pejam

Simfoni hujan pernah menjadi hal suka

Aku menanti roda yang mengembalikan cerita bahagia

Tentang cinta yang tak kenal luka

Tentang tawa yang tak akan berganti dengan air mata

 

Lirih-lirih penikmat dingin seolah memekik

Betapa ingin aku keluar dari segala hal yang mencekik

Berat, walau simfoni bernada lain lagi

Tetap, aku enggan walau hanya untuk sekadar mengganti

Palangka Raya, 2020