Mengetahui kepergian dari Ayu, Dara dan ibunya pun menghambur-hamburkan uang untuk berpesta sebagai perayaan rasa senangnya ketika mendapatkan seluruh harta milik Ayu.
Dan lagi, seperti yang biasa dilakukan oleh Dara, malam itu ia memposting segala hal mewah miliknya itu dan juga uang-uang yang ada di genggaman tangannya.
Namun, kali itu postingan di media sosialnya membawa nasib tragis untuknya. Ada orang-orang jahat yang mengintai kediaman Dara setelah postingan itu muncul beberapa menit yang lalu.
Para penjahat itu pun dengan mudah masuk ke dalam rumah dan mengambil paksa harta-harta yang telah dipamerkan Dara. Dengan semampunya, Dara dan ibunya berusaha untuk mempertahankan barang-barang itu. Tapi sayang, penjahat itu menusuk dua wanita sombong tersebut menggunakan pisau tajam lalu kemudian barang-barang berharga dibawa kabur dan tak ada yang bersisa.
Kasus pembunuhan itu pada akhirnya sampai ke telinga Ayu. Masih dalam cinta dan kasih sayang, Ayu bergegas untuk kembali ke rumahnya. Benar saja, Dara dan Ibu tirinya sudah meninggal dunia. Ayu pun menangis dalam isak kepiluan, ia sudah tidak memiliki keluarga lagi.
Meski dua sosok itu selalu menyiksanya semasa hidup, Ayu masih saja memiliki cinta yang cukup besar dan ia menyesal karena belum berhasil membuat dua sosok itu tersadar akan apa yang diperbuat saat menjalani kehidupan. Namun, semua sudah terjadi dan waktu tak bisa diatur kembali.
Dalam hidup, ada hal berharga yang sepatutnya tetap disimpan secara rahasia agar hidup aman dan terjaga. Itulah kesalahan terbesar yang dilakukan oleh Dara, kecanggihan teknologi zaman sekarang tidak dipergunakannya dengan bijak, sehingga ia sendiri yang mengantarkan dirinya kepada sesuatu yang celaka.
Kejahatan demi kejahatan yang diperbuatnya pun sudah terbalas kepada dirinya sendiri. Bahkan lebih parah dengan sakit yang pernah dirasakan oleh Ayu.