Puisi: Senja, Sunyi, dan Sepi

Karya: Rahmi Nurfitriana

Mengapa langit perlahan merunduk?
Adakah luka yang tak sempat tertutup?
Atau ratusan rindu yang sengaja dilupa,
namun masih berpendar di ujung awan?

Siapa yang memanggil dari kejauhan,
Melalui cahaya jingga yang nyaris padam?
Mengapa angin terasa berat,
seperti membawa pesan yang tiada pernah sampai?

Malam menjelang dengan langkah pelan,
namun sunyi telah lebih dulu datang.
Adakah yang mendengar bisik senja ini,
atau semua telah berlalu bersama sepi?
Palangka Raya, 2025