Andrean merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur hingga pada akhirnya ia terlelap. Keesokan paginya, kucing peliharaan Andrean pun membuat laki-laki itu terbangun. Ia pun bermain dengan hewan lucu itu beberapa saat, lalu kemudian, pandangan Andrean seketika tertuju ke arah kamera jadul yang terletak di meja kamarnya. Andrean pun mengambil gambar kucing kesayangannya menggunakan kamera tersebut.
Seminggu setelah itu, ketika Andrean mencari keberadaan si kucing, ia mendapati kucing itu sudah tak bernyawa. Andrean benar-benar terkejut, ia bersedih karena kucing yang selalu menemani harinya sudah tiada. Belum diketahui penyebab kematian si kucing. Seusai menguburkan hewan itu, Andrean pun kembali ke dalam kamarnya. Lagi-lagi, matanya tertuju kepada kamera jadul itu.
Dengan perasaan yang lain, Andrean kembali menyalakan kamera itu. Ia melihat gambar-gambar yang masih tersimpan pada memori dan ia berusaha untuk menepis kekhawatirannya akan kamera tersebut.
Waktu kembali berjalan,