Oleh: Desy Seruyani, Mahasiswa Fakultas Pertanian, Program Studi Agribisnis, Universitas Palangka Raya
Hidroponik rakit apung atau Floating Raft system adalah salah satu sistem hidroponik yang menggunakan kolam penampungan air, styrofoam atau sejenisnya sebagai rakit agar tetap mengapung, rockwool, dan netpot sebagai wadah untuk penyangga tanaman. Kolam atau bak untuk menampung air dan nutrisi hidroponik sistem rakit apung memerlukan alat dan bahan, seperti berikut:
1. Styrofoam
2. Net pot
3. Aerator
4. Ph meter
5. Ec meter
6. Rockwool
7. Nutrisi AB Mix
8. Benih Sayuran
Sistem ini cukup mudah digunakan karena hanya membutuhkan alat yang sederhana. Hidroponik rakit apung merupakan pengembangan dari sistem bertanam hidroponik yang dapat digunakan untuk kepentingan komersial dengan skala besar ataupun skala rumah tangga.
Sistem rakit apung hampir sama dengan sistem sumbu, yaitu berupa sistem statis dan sistem hidroponik sederhana. Perbedaannya dalam sistem ini tidak menggunakan sumbu sebagai pembantu kapiler air, tetapi media tanam dan akar tanaman langsung menyentuh air nutrisi.
Wadah tempat tanaman berada dalam kondisi mengapung dan bersentuhan langsung dengan air nutrisi. Sistem rakit apung dapat digunakan untuk tanaman sayuran yang membutuhkan air banyak dengan jangka waktu tanam relatif singkat seperti kangkung, Caisim, Pak Choy, dan Petsai.
Berikut adalah langkah-langkah pembuatannya.
1. Siapkan baki hidroponik (bisa menggunakan baki bekas yang ada di rumah Anda).
2. Styrofoam (ukuran sesuaikan dengan tinggi netpot) karena pada saat saya membuat sistem ini saya menggunakan barang-barang bekas yang masih layak pakai, maka Anda pun bisa mengikuti langkah-langkah yang saya lakukan, kebetulan saya menemukan Styrofoam bekas dari pelindung kaca kamar mandi dengan ketebalan 2.5cm, tapi jika Anda ingin membeli Styrofoam yang baru itu lebih baik, jadi Anda bisa membeli Styrofoam yang sesuai dengan tinggi netpot.
3. Setelah itu potong Styrofoam sesuai dengan bentuk dari baki hidroponik yang Anda gunakan dan usahakan ukurannya kurang dari ukuran diameter dalam atas baki yang Anda gunakan, semisal baki yang saya pakai berukuran 38x30x12cm maka Styrofoam saya potong dengan ukuran 33x25xcm.
4. Lalu masukan netpot ke dalam Styrofoam seperti pada gambar di bawah ini, bisa dilihat di gambar netpot tidak masuk sampai ke dalam, akan tetapi hampir sejajar dengan dasar Styrofoam.
5. Masukan semua netpot ke dalam Styrofoam dan letakan di dalam baki yang sudah terisi air dan juga larutan nutrisi yang sesuai dengan tanaman yang sedang Anda tanam.
6. Setelah itu bisa Anda tambahkan Aerator atau water pump, sebagai suplay oxygen untuk akar tanaman.
Nah, cukup mudahkan? Saya yakin Anda dapat membuatnya di rumah, cukup dengan barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai di rumah, Anda sudah bisa bercocok tanam.
Itulah langkah-langkah hidroponik sistem rakit apung dengan mudah. Hidroponik sistem rakit apung bisa dilakukan di rumah maupun area sempit.