Balanganews.com – BNPL adalah singkatan dari buy now pay later, dalam bahasa Indonesianya ialah beli sekarang bayar nanti. Konsep BNPL ini bukanlah hal baru, karena mirip dengan produk pembiayaan angsuran yang sudah ada. PayLater adalah metode pembayaran seperti kartu kredit dimana perusahaan menalangi terlebih dahulu pembayaran pengguna di E-Commerce setelahnya pengguna membayar tagihan cicilan tersebut kepada perusahaan aplikasi sesuai kesepakatan yang telah disetujui.
Fitur PayLater salah satu tren yang diminati oleh masyarakat belakangan ini. PayLater memberikan penundaan pembayaran sehingga untuk berbelanja di beberapa E-commerce tidak perlu bayar di saat membeli barang tetapi bisa bayar nanti secara mencicil.
Beberapa perusahaan aplikasi berbondong – bondong mempromosikan fitur ini di platfromnya yang menawarkan fasilitas kredit tanpa kartu kredit. Bahkan fasilitas PayLater dapat dipakai untuk travelling, hingga produk konsumsi lainnya demi memfasilitasi siapa saja yang hendak liburan ataupun berbelanja. Untuk bisa menggunakan layanan ini cukup mudah dan proses pendaftarannya yang sangat singkat dan kilat pengguna hanya diminta foto diri, foto KTP, dan mengisi data diri pada formulir yang disediakan secara online.
Tren belanja online di era digital ini menimbulkan banyak persoalan baru dikarenakan perkembangan teknologi yang begitu pesat. Banyaknya masyarakat menggunakan fitur PayLater untuk membeli barang yang terkadang tidak dibutuhkan padahal fitur tersebut memiliki sejumlah biaya yang dikenakan kepada penggunanya. Kondisi seperti ini menimbulkan perilaku boros atau konsumtif yaitu membeli barang secara berlebihan, lebih mengutamakan kesenangan dibanding kepentingan.
Dalam riset Kredivo dan Katadata Insight Center selama Januari – Desember 2020, sebanyak 55% pengguna E-commerce baru memilih metode pembayaran melalui PayLater hal ini dikarenakan kondisi pandemi Covid-19 yang belum mereda disertai perkembangan teknologi dan informasi mendorong kenaikan pembelian produk atau belanja online melalui E-commerce (Hasil riset Kredivo dan Katadata Insight Center: Pandemi Akselerasi Perubahan Perilaku Belanja Online & Literasi Konsumen, 2021).
Dengan kondisi tersebut, seseorang yang ingin berbelanja dan tidak memiliki uang cash sebenarnya terbantu oleh sistem pembayaran PayLater ini, Dengan syarat menggantikan uang tersebut dalam jangka waktu yang telah disepakati. Apabila uang tersebut tidak dicicil dan telat dalam pembayaran maka pengguna dikenakan bunga, Bunga yang diperoleh akan terus meningkat serta harus membayar denda. Dari segala manfaat yang bisa didapat dari layanan PayLater, tentu ada resiko dari penggunanya. Pada kebanyakan kasus kejadian ini berakhir dengan pembayaran denda. Namun, tidak jarang dari mereka juga yang kesulitan untuk membayar denda dan bunganya, ‘menggali lubang’ baru ke pinjam dana lainya untuk ‘menutupi lubang’ pinjaman sebelumnya yang kemudian terus berputar seperti lingkaran setan.
Kurangnya pendidikan seputar ‘beli sekarang bayar nanti’ dapat menyebabkan konsumsi berlebihan dan menyebabkan jebakan utang yang sulit dilepaskan. Sisi positif PayLater juga harus diimbangi dengan pemahaman atas potensi resiko yang bisa ditimbulkan. Akan tetapi pengguna juga harus bijak terhadap diri sendiri dan mampu menyeimbangi dampaknya tersebut. Serta berhati – hati dalam penggunaannya kalo tidak bisa dikontrol atau ditahan anda bisa kalap dalam menggunakan fitur PayLater yang menggiurkan ini.