Kementan RI Berkunjung ke Barito Selatan

20

BALANGANEWS, – Direktur Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian atau Kementan RI mengunjungi Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Rabu (29/3/2023).

“Kunjungan saya ke Barsel ini berdasarkan perintah Menteri Pertanian dan saya ditunjuk sebagai penanggung jawab pengawalan dan monitoring ketersediaan pokok di Provinsi ,” kata Direktur Perbenihan Hortikultura RI, Dr Inti Pertiwi Nashwari.

Kemarin pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi di Provinsi Kalteng, ketersediaan pangan pokok dinyatakan aman.

“Kunjungan ke Barsel ini ada agenda khusus yakni panen cabai dari bantuan yang kami berikan sekitar akhir tahun lalu,” jelas dia.

Ini menunjukkan benih cabai yang diberikan ke Barsel sudah ditanam. Berbeda dengan kabupaten lain, sebab masih belum ada yang panen.

“Hanya Kabupaten Barito Selatan yang panen kurang lebih empat bulan usai ditanami. Jadi kita menyimpulkan pada saat diterima langsung ditanam untuk di Barsel,” beber dia.

Ia menyampaikan, budidaya dan pengawalan hama penyakitnya juga sangat baik dan hasilnya juga sangat baik serta daya saing harga pasar juga baik.

“Berdasarkan wawancara saya dengan para besar, khususnya 12 komoditas bahan pangan, meskipun ada kenaikan harga dalam batas wajar dan juga daya beli masyarakat tidak ada penurunan,” ucap dia.

Kenaikan harga bahan pangan ini, sambung dia, bukan suatu hal aneh karena permintaan meningkat di setiap momen bulan hari besar, seperti Ramadan ini.

“Yang paling penting barangnya ada dan masyarakat masih mampu membeli, atau tidak ada penurunan daya beli masyarakat,” kata dia.

Ia menegaskan, yang harus diawasi adalah masalah distribusi bahan pangan, sebab semua komoditas dipasok dari luar Barsel bahkan dari provinsi lain.

“Saya meminta bantuan kepada Kapolres dan Dandim terkait distribusi ini agar tidak ada masalah sehingga ketersediaan bahan pangan tidak terganggu,” pintanya.

Sementara, lanjut dia, ketersediaan beras di gudang Buntok dinyatakan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kemudian untuk penyerapan berdasarkan rapat kerja Menteri dengan DPR-RI memang masih sedikit karena baru mulai panen. Namun pada puncak panen tentunya akan semakin banyak dan harga akan turun,” ucap dia.

Namun, ada mekanisme pengadaan tidak tinggal diam yakni dengan cara regular dan komersial sehingga , beras tetap diserap dan dijadikan stok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. (lam)