BALANGANEWS, TAMIANG LAYANG – Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, Jhon Wahyudi, mengatakan panitia seleksi daerah (Panselda) dengan tegas mewajibkan peserta Tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) melampirkan surat bebas Covid-19 melalui hasil rapid antigen maupun Polymers Chain Reaction (PCR).
“Ketentuan ini ditetapkan setelah pihaknya menerima surat dari Panselnas dan hasil koordinasi teknis dimana peserta diwajibkan melampirkan rapid antigen 1 x 24 jam atau PCR 2 x 24 jam, baru bisa mengikuti tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Aparatur Sipil Negara (CASN),” kata Kepala BKPSDM Kabupaten Barito Timur, Jhon Wahyudi, di Tamiang Layang, Kamis (9/9/2021).
Ia mengatakan, adapun jadwal Tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) di Barito Timur, akan diselenggarakan pada tanggal 17 – 22 September 2021 mendatang, jika tidak terpenuhi maka peserta tidak diperbolehkan mengikuti seleksi dan dinyatakan gugur.
Ditambahkan dia, beda halnya apabila peserta terkonfirmasi Covid -19, sambungnya, Panselda akan melaporkan ke pusat agar diberikan kesempatan mengikuti dalam seleksi di tempat lain.
“Artinya peserta mengikuti seleksi pada daerah yang belum melaksanakan tes SKD,” imbuhnya.
Dikatakan dia, adapun kesiapan daerah untuk penyelenggaraan tes SKD CASN tahun 2021 telah matang, dimana Panselda juga telah cek lokasi dan perangkat hingga menyampaikan surat kepada PLN, Telkom serta BPBD dalam kegiatan yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 – 22 September 2021.
“Meski kita di Level 3 PPKM penyelenggaraannya tetap mematuhi protokol kesehatan ketat. Lokasi di SMAN 1 Tamiang Layang,” tegasnya.
Dari data yang ada, lanjut Jhon, umumnya para peserta CASN yang akan mengikuti SKD di Bartim rata-rata adalah orang daerah, tetapi jika dari luar ada kebijakan peserta bisa mengikuti di tempat lain di seluruh BKN regional se-Indonesia.
Pada kesempatan itu, Jhon Wahyudi, mengatakan hasilnya akan tetap langsung diketahui.
“Saya mengharapkan peserta tidak mudah percaya pada oknum tidak bertanggung jawab yang menjanjikan kelulusan karena sistem transparan,” pungkasnya. (yus)