Pemkab Katingan Dorong Pembangunan Tahura sebagai Model Pengelolaan Hutan Berkelanjutan

21
Bupati Katingan Saiful saat bertemu dengan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni baru-baru ini. (ist)

BALANGANEWS, KATINGAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan tengah menguatkan langkah strategis untuk menjaga kelestarian lingkungan melalui pengusulan pembangunan Taman Hutan Rakyat (Tahura) kepada Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.

Usulan tersebut tidak hanya diarahkan pada upaya pelestarian hutan, tetapi juga menjadi rencana jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan.

Bupati Katingan, Saiful, menyampaikan bahwa pengajuan tersebut telah disampaikan secara resmi dalam pertemuan bersama Menteri Kehutanan beberapa waktu lalu.

Ia optimistis pemerintah pusat dapat memberikan respon positif mengingat potensi sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Katingan.

“Beberapa waktu lalu kita sudah menyampaikan usulan pembangunan Tahura kepada Menteri Kehutanan. Semoga mendapat respon positif,” kata Saiful, Rabu (10/9/2025).

Menurutnya, Katingan memiliki kawasan hutan yang sangat luas dan ideal untuk dijadikan Tahura.

Selain menyimpan kekayaan flora dan fauna yang beragam, kawasan hutan tersebut juga memiliki karakter ekosistem yang unik sehingga layak dikembangkan sebagai kawasan konservasi dengan fungsi multiperan.

Saiful menjelaskan bahwa Tahura memiliki manfaat ekologis, edukatif, hingga sosial-ekonomi. Dengan konsep yang mengedepankan kelestarian dan pemanfaatan ruang terbuka hijau secara terukur, Tahura diyakini dapat menjadi pusat pembelajaran dan penelitian lingkungan yang memberi nilai tambah bagi daerah.

Saiful menerangkan, Tahura berfungsi sebagai kawasan pelestarian alam yang menyimpan koleksi tumbuhan dan satwa, baik asli maupun introduksi. Kawasan ini juga dapat dimanfaatkan untuk penelitian, pendidikan, budaya, pariwisata, dan rekreasi.

Selain fungsi konservasi, Tahura juga memegang peran vital sebagai penyedia jasa lingkungan. Kawasan ini membantu menjaga keseimbangan ekosistem, mengamankan sumber air, serta menjadi benteng alami dalam menghadapi risiko perubahan iklim.

Upaya tersebut sejalan dengan kebijakan daerah yang mendorong pembangunan berwawasan lingkungan.

Selain itu, Tahura berperan penting dalam menjaga sistem penyangga kehidupan, melestarikan keanekaragaman hayati, serta menyediakan jasa lingkungan yang sangat dibutuhkan masyarakat.

“Tahura juga bisa menjadi solusi dalam mengurangi dampak perubahan iklim,” ujarnya.

Dari aspek ekonomi, Bupati melihat Tahura sebagai peluang strategis bagi masyarakat.

Pengembangan destinasi wisata berbasis alam, kegiatan edukatif berbayar, hingga pemanfaatan jasa lingkungan secara berkelanjutan dinilai dapat memperkuat pendapatan lokal dan membuka lapangan kerja baru.

“Tahura bukan hanya menjaga lingkungan, tetapi juga bisa meningkatkan kunjungan wisatawan dan membuka lapangan kerja baru bagi warga,” cetusnya.

Saiful menegaskan bahwa pengelolaan Tahura nantinya akan dirancang secara inklusif dengan melibatkan masyarakat sekitar hutan, pemerintah daerah, dan mitra strategis lain.

Ia berharap kawasan ini menjadi contoh penerapan prinsip keadilan dan keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam.

Lebih lanjut, ia berharap Tahura dapat menjadi contoh pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan berkeadilan. “Ke depan, Katingan bisa menjadi model bagi daerah lain dalam mengelola kekayaan alam,” pungkas Saiful.

Dengan berbagai potensi tersebut, Pemkab Katingan menilai Tahura bukan hanya proyek lingkungan, tetapi investasi masa depan yang mampu memberikan manfaat ekologis sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Jika berhasil direalisasikan, Tahura akan menjadi titik baru pembangunan berkelanjutan di Katingan. (asp)