BALANGANEWS, PALANGKA RAYA-Dinas Perikanan (Diskan) Kota Palangka Raya terus memperketat pengawasan terhadap praktik illegal fishing atau penangkapan ikan secara ilegal yang masih marak terjadi di perairan setempat. Langkah ini diambil untuk melindungi kelestarian sumber daya perikanan dan mendukung mata pencaharian nelayan lokal.
Kepala Diskan Kota Palangka Raya, Indriarti Ritadewi, mengungkapkan bahwa illegal fishing menjadi tantangan besar bagi pemerintah kota meskipun berbagai upaya telah dilakukan, banyak pelaku berasal dari luar daerah dan kerap beroperasi pada malam hari, memanfaatkan minimnya aktivitas Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmawas).
“Pelaku illegal fishing biasanya memilih waktu malam hari untuk beroperasi karena Pokmawas sudah tidak terlalu aktif. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami,”ucapnya Rabu (22/1/2025).
Selain itu, faktor lain yang memperumit pengawasan adalah luasnya wilayah perairan yang harus diawasi, ditambah dengan keterbatasan sumber daya manusia dan peralatan yang dimiliki Diskan. Namun demikian, Indriarti menegaskan bahwa pemerintah kota berkomitmen untuk terus meningkatkan sistem pengawasan.
“Kami terus berupaya memperbaiki sistem pengawasan dengan berkoordinasi bersama TNI, Polri, dan pihak-pihak terkait lainnya. Praktik illegal fishing ini tidak hanya merugikan pemerintah, tetapi juga berdampak negatif pada ekosistem perairan dan kehidupan nelayan lokal,”tambahnya.
Sebagai bagian dari solusi, Diskan berencana untuk mengevaluasi kinerja Pokmawas agar lebih efektif. Selain itu, peningkatan kapasitas pengawasan di lapangan akan dilakukan, termasuk pemberdayaan masyarakat setempat untuk turut serta dalam menjaga sumber daya perikanan.
“Pemerintah Kota Palangka Raya berharap kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan aparat penegak hukum dapat menekan angka illegal fishing di wilayah perairan setempat. Kami optimis, dengan sinergi yang baik, praktik illegal fishing dapat ditekan, dan kelestarian ekosistem perairan tetap terjaga,”ungkapnya.(udi)
