RSUD Doris Sylvanus Siap Tingkatkan Layanan Kesehatan Jantung di Kalteng

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, Suyuti Syamsul saat menjadi narasumber pada Podcast Ruang Redaksi bersama Kalteng Pos. (Foto: MMC Kalteng)

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus berupaya meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat melalui pengembangan fasilitas di RSUD dr. Doris Sylvanus.

Sebagai rumah sakit rujukan provinsi, RSUD dr. Doris Sylvanus menjadi pusat layanan bagi tiga RSUD Rujukan Regional, termasuk RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, RSUD Murjani Sampit, dan RSUD Muara Teweh.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, Suyuti Syamsul, menyampaikan pentingnya peningkatan layanan kesehatan, khususnya dalam menangani penyakit degeneratif seperti jantung, stroke, dan ginjal.

“Untuk saat ini, yang paling sering kita hadapi adalah penyakit regeneratif seperti penyakit jantung, stroke, penyakit endokrin, ginjal dan sebagainya,” ujarnya, saat menjadi narasumber pada Podcast Ruang Redaksi bersama Kalteng Pos, Rabu (19/3/2025).

Ia menambahkan, melalui program kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi, RSUD dr. Doris Sylvanus kini mampu melakukan operasi jantung terbuka, baik untuk dewasa maupun anak-anak.

Layanan lanjutan seperti terapi radiasi juga telah tersedia, memperkuat peran rumah sakit sebagai pusat kesehatan terdepan di wilayah Kalteng.

“Program bersama antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yaitu RSUD dr. Doris Sylvanus sudah bisa melakukan Operasi Jantung Terbuka, baik orang dewasa maupun anak. Beberapa layanan-layanan yang sulit, misalnya terapi radiasi juga dilaksanakan,” jelasnya.

Dalam mendukung akses layanan kesehatan yang lebih merata, target ambisius pun telah dicanangkan.

“Target Pemprov Kalteng di tahun 2027 seluruh RSUD di Kalteng sudah bisa memasang ring jantung, dan di tahun 2030 seluruh RSUD Rujukan Regional sudah bisa operasi jantung terbuka,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya mempercepat layanan bagi pasien serangan jantung, mengingat golden period atau waktu krusial penanganan hanya lima jam.

“Provinsi Kalteng ini sangat luas sekali, sehingga kalau misalnya orang serangan jantung dan hanya bisa dipasang di RSUD dr. Doris Sylvanus itu berat, dikarenakan golden period serangan jantung hanya 5 (lima) jam,” ungkapnya.

Selain infrastruktur, Pemprov Kalteng juga berfokus pada pemenuhan tenaga medis. Beasiswa bagi calon dokter spesialis disediakan untuk memperkuat layanan di seluruh RSUD.

“Harapan kita, setiap Dokter Spesialis itu minimal dokternya empat. Alasannya kenapa mesti empat, supaya mereka bisa membagi waktu dalam memberikan pelayanan, memungkinkan mereka mengikuti kursus atau pendidikan kedokteran berkelanjutan,” jelasnya.

Lebih lanjut, RSUD dr. Doris Sylvanus telah menjadi rumah sakit pendidikan utama bagi Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya (UPR) dan akan segera berkembang menjadi RS Pendidikan Spesialis.

“RSUD dr. Doris Sylvanus untuk saat ini menjadi RSUD Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran UPR, sebentar lagi akan menjadi RSUD Pendidikan Spesialis. Selain sebagai Pendidikan untuk Dokter, RSUD dr. Doris Sylvanus juga menjadi RSUD Pendidikan untuk Perawat dan Bidan,” tutupnya.

Dengan berbagai upaya ini, masyarakat Kalteng diharapkan dapat memperoleh layanan kesehatan berkualitas tanpa harus merujuk ke luar daerah. (asp)