BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni, mengunjungi pusat konservasi dan rehabilitasi orangutan di Nyaru Menteng, Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), pada Kamis (20/3/2025).
Dalam kunjungannya, Menhut meresmikan Sekolah Orangutan Nyaru Menteng yang dikelola oleh Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF).
Menhut turut mengantarkan sejumlah anak orangutan ke sekolah mereka di alam, termasuk menggendong seekor orangutan jantan berusia enam tahun bernama Spanser.
Anak-anak orangutan ini akan diajarkan keterampilan bertahan hidup seperti memanjat pohon dan mencari makanan sebagai bagian dari proses rehabilitasi.
Raja Juli memberikan apresiasi tinggi kepada BOSF serta berbagai LSM yang berkontribusi dalam pelestarian orangutan dan ekosistem hutan.
“Apa yang dikerjakan BOSF bahwa NGO lokal juga beberapa LSM lain yang luar biasa, saya sering terharu, sangat menyentuh bahwa ada sekelompok orang yang mendedikasikan diri untuk kebaikan hutan dan sekaligus keanekaragaman hayati terutama Orangutan,” kata Menhut.
Selain itu, Menhut juga menyampaikan langkah strategis Kemenhut dalam menekan deforestasi melalui penandatanganan MoU dengan tiga balai kehutanan.
“Kita harus cari titik keseimbangan yang benar-benar baik untuk semua. Pembangunan tidak boleh berhenti, hutan tetap lestari, dan kesejahteraan rakyat itu pasti,” imbuhnya.
Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo, turut mengapresiasi Yayasan BOS yang sejak tahun 1999 telah membangun Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng. Ia menegaskan bahwa konservasi orangutan menjadi langkah penting dalam menjaga ekosistem hutan tropis.
“Orangutan bukan hanya bagian dari warisan alam kita, tetapi juga berperan vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan tropis,” ujar Edy Pratowo.
CEO BOSF, Jamartin Sihite, menjelaskan bahwa saat ini terdapat 21 orangutan yang tengah menempuh pendidikan di sekolah tersebut, terbagi dalam beberapa kelas sesuai kemampuan mereka.
“Di sekolah ini ada 21 orangutan termasuk kelas 5 dan 6, yang diantar Pak Menteri itu kelas 3 dan 4. Sementara jumlah orangutan yang ada di kita ini lebih dari 100,” jelas Jamartin.
Dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan upaya pelestarian orangutan dan perlindungan habitatnya di Kalimantan Tengah semakin optimal. (asp)