Galang Petani Milenial Geluti Pertanian

Wakil Bupati Gumas Efrensia LP Umbing bersama Kepala Dinas Pertanian Aryantoni dan perwakilan Kementerian Pertanian, saat memberikan arahan pada kegiatan rembuk tani tingkat kabupaten tahun 2024, di Desa Tanjung Riu, Kecamatan Kurun, Sabtu (23/3/2024).

BALANGANEWS, KUALA KURUN – Pemkab Gumas melalui Dinas Pertanian setempat melakukan kegiatan rembuk tani tingkat kabupaten tahun 2024, dengan mengambil tema petani milenial dalam optimalisasi lahan pertanian, agar terwujud swasembada pangan nasional berkelanjutan.

”Rembuk tani ini merupakan upaya akselerasi dan kolaborasi untuk bersinergi dalam peningkatan produksi sektor pertanian, dengan menggalang kelompok tani khususnya petani milenial agar terjun pada usaha sektor pertanian,” ujar Wakil Bupati Gumas Efrensia LP Umbing, Selasa (26/3/2024).

Potensi pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Gumas cukup baik dan berpotensi menjadi salah satu daerah penyangga ekonomi IKN. Sekarang ini, pembangunan pertanian sinergi dengan arah kebijakan pembangunan daerah, melalui pelaksanaan konsep pembangunan yaitu smart agro.

”Salah satu potensi yang kita miliki yakni lahan yang cukup luas dan masih bisa digunakan untuk menambah produksi pangan. Namun permasalahannya yaitu kurang sumber daya manusia dan sumber daya ekonomi sehingga pertanian dipandang sebelah mata krisis regenerasi petani milenial, kemampuan teknis budidaya yang kurang presisi,” jelasnya.

Saat ini, Pemkab Gumas telah melakukan inovasi pembangunan pertanian yang melibatkan peran serta berbagai pihak, dengan konsep kemitraan pemerintah, perbankan, koperasi dan petani. Inovasi itu yakni Kemitraan Ketahanan Pangan Gunung Mas Jaya atau Ketapang Gaya.

”Di inovasi itu, diberikan stimulan berupa subsidi bunga pinjaman 100 persen dari perbankan yang menyalurkan kredit usaha ke koperasi sebagai penerima mandat yang melakukan usaha budidaya jagung dan padi. Untuk pembayaran kredit dilakukan setelah panen,” terangnya.

Sekarang ini, progres yang telah dicapai dalam program Ketapang Gaya adalah pengolahan lahan jagung hibrida seluas 52 hektare, dan telah tertanam seluas 25 hektare di Desa Tanjung Riu. Lalu, pengembangan padi sawah seluas 25 hektare dan sudah tertanam seluas 15 Hektare di daerah irigasi Sekata Tewah.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Aryantoni mengakui, rembuk tani merupakan hasil tindak lanjut dari pertemuan antara Pemkab dengan Gerakan Pemuda Tani Indonesia. Dalam mendorong regenerasi petani dan mendukung program swasembada pangan, perlu keterlibatan pemuda untuk optimalisasi lahan. (ahs)