Balai Arkeologi Kalsel Sambangi Disbudpar Gumas

Balai Arkeologi Kalimantan Selatan saat menyambangi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunung Mas
Balai Arkeologi Kalimantan Selatan saat menyambangi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunung Mas

BALANGANEWS, KUALA KURUN – Balai Arkeologi Kalimantan Selatan sambangi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunung Mas dalam rangka penelitian arkeologi hunian kuno berbenteng dan kehidupan sosial politik masyarakat Ot Danum DAS Kahayan Kalimantan Tengah (Tahap I).

Dalam kegiatan tersebut pengumpulan data dilaksanakan selama 18 hari mulai tanggal 4 Oktober sampai dengan 12 Oktober 2021, di Desa Upon Batu, Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas.

“Saya menyambut baik kegiatan dari Balai Arkeologi Kalimantan Selatan dan sangat berdampak bagi Kabupaten Gunung Mas, kalau kita lakukan penelitian maka akan menghabiskan biaya yang cukup besar,” ucap Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Kabupaten Gunung Mas saat dibincangi awak media, Rabu (6/10/2021).

Saat ini Balai Arkeologi Kalimantan Selatan membantu dengan menghadirkan Arkeolog dan mendukung dalam proses tersebut.

Lebih lanjut disampaikannya, aspek positif untuk Kabupaten Gunung Mas akan mempunyai data dan bisa menentukan kebijakan kedepannya yang lebih baik.

Menurutnya, kedepan penelitian ini tidak hanya sampai di sini baik itu penelitian lanjutan, atau penelitian di spot yang lainnya.

“Kita akan selalu menjalin kerjasama baik dari pihak Provinsi maupun pihak balai bahkan pihak Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan,” tambah dia.

Sementara itu, ketua tim, Hartatik mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah mencari bukti sejarah dari benda material tidak hanya melalui cerita legenda atau cerita orang zaman dulu. Seperti mencari benda hunian kuno yang terletak di Desa Tumbang Manange Upon Batu Puruk Amai Rawang.

“Pada kesempatan ini kita juga akan mencari rumah yang digunakan tempat tinggal dan benteng keliling, bentuk dan arsitekturnya seperti apa, wawancara dari tokoh adat, tokoh masyarakat yang pernah mendengarkan cerita dari orang tuanya zaman dulu, atau pernah melihat bukti-bukti temuan yang ada di situ. Kita juga mencari arang sisa orang zaman dulu, di lapisan yang dalam arang ini selanjutnya akan dibawa ke laboratorium untuk dianalisis untuk penanggalannya,” kata Hartatik.

Hartatik juga mengatakan, manfaat dari kegiatan ini adalah secara penelitian akademik mencari bukti-bukti ilmiah, kalau memang outputnya informasi, bisa menjelaskan mengedukasikan kepada masyarakat dan masalah pengembangan diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, dengan informasi seperti ini masyarakat juga tahu bahwa tokoh Amai Rawang yang hidup pada zamannya berdasarkan dengan bukti-bukti dari hasil penelitian ini.

Di samping itu, berdasarkan informasi ilmiah tidak katanya-katanya tetapi ada bukti yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, untuk pengembangan objek wisata alangkah baiknya diselipkan informasi yang mendidik.

“Kami bertugas hanya sebatas untuk menggali informasi sesuai dengan data bukti-bukti dan faktualnya yang ada di lapangan, penelitian ini nanti akan dibuat artikel dan jurnal-jurnal dan buku-buku,” pungkasnya.

Tim yang bertugas menggali informasi di Desa Upon Batu, yakni Restu Budi Sulistiyo dari Balai Arkeologi Provinsi Kalimantan Tengah, Dian Triasri Setiyorini dari Balai Arkeologi Provinsi Kalimantan Tengah, Gauri Vidya Daneswara, dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah, M. Wishnu Wibisono dari C.V Vajra Amarta Reksa, Dwi Purnomo dari C.V Vajra Amarta Reksa, Khusnul Bayu Aji dari C.V Vajra Amarta Reksa, Aldhi Wahyu Pratama dari Rijang Research Indonesia, Grizzly Akbar dari C.V Vajra Amarta Reksa, M. Arief Rafsanjani dari Universitas Palangka Raya.(grd)