BALANGANEWS, KASONGAN – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) berdiri 100 hari setelah Republik Indonesia (RI) merdeka di tengah kepulan asap mesiu dan pekik merdeka.
Sehingga, kita sebut bahwa PGRI merupakan garda terdepan dalam memperjuangkan dunia pendidikan di Republik Indonesia (RI) yang kita cintai ini.
Hal ini disampaikan Pj Bupati Katingan, Syaiful dalam sambutannya pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI, di halaman kantor Pemda Kabupaten Katingan, belum lama ini.
Dengan demikian menurut Syaiful, sudah sepantasnyalah dirinya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah RI, yang telah menghargai perjuangan para tenaga pendidik formal-guru dan dosen, guru nonformal, yang menetapkan hari lahir PGRI, tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional melalui penetapan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 tahun 1994.
Kini, menurut Syaiful, kita kembali mengenang sejarah 78 tahun yang lalu, tepat 100 hari setelah proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, yakni pada 25 November 1945, PGRI hadir sebagai wadah perjuangan guru, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam memperjuangkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), berperang melawan kebodohan dan keterbelakangan.
“Serta berkhidmat untuk memajukan pendidikan nasional,” ujar Pj Bupati yang berlatar belakang Sarjana Pendidikan ini.
Terkait dengan pengabdian yang dilakukan oleh pahlawan tanpa tanda jasa selama ini, dirinya tak lupa mengucapkan terima kasih. Baik sebagai guru, pendidik, tenaga pendidikan, para dosen maupun para guru honorer yang selalu setia mengabdi untuk mengisi kekosongan guru.
“Semoga dedikasi, loyalitas, dan pengabdian para guru, pendidik dan tenaga kependidikan menjadi suluh penerang bagi bangsa, negara, dan kemanusiaan, serta sebagai ibadah kepada Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa,” ucapnya, seraya berharap transformasi guru wujudkan Indonesia maju. (abu)