Juara Tausyiah di 4 Provinsi, Warga Pegatan Maju ke Tingkat Nasional

Deni Saputra, saat pamitan dengan Pj Bupati Katingan Saipul, minta doa dan restu agar berhasil mengikuti lomba tausyiah PTQ RRI tingkat nasional di Yogyakarta pada 20 Maret 2014 nanti

, KASONGAN – Berhasil menjadi juara pertama Tausyiah yang digelar oleh Radio Republik Indonesia (RRI) di ajang Pekan Tilawatil Qur'an (PTQ) dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RRI ke 54, di Kota Palangka Raya, Deni Saputra (24) warga Kelurahan Pegatan Hilir Kabupaten pekan lalu, kini berhak maju ke tingkat , yang akan digelar di Yogyakarta pada 20 Maret 2024 mendatang.

Pasalnya, Deni Saputra kelahiran Pegatan yang bertempat tinggal di Kelurahan Pegatan Hilir Kecamatan Katingan Kuala ini, telah menjadi juara pertama PTQ RRI ke 54 bidang tausyiah se-Kalsel, , Kaltim dan Kalut (Kalseltengtimlut) yang digelar di kota Palangka Raya (Kalteng) pekan lalu.

Saat Deni Saputra ditemui sejumlah awak media, usai menunaikan sholat Zuhur nya, Sabtu siang (16/3/2024) kemarin, di Masjid At Ta'awun – , kepada sejumlah awak media membenarkan dirinya terpilih menjadi juara pertama PTQ RRI se-Kalseltengtimlut bidang tausyiah.

“Tema tausyiah yang saya sampaikan adalah nilai-nilai Al Qur'an untuk generasi muda Indonesia emas,” kata Deni Saputra.

Dengan berhasilnya menjadi juara pertama PTQ RRI bidang tausyiah se-Kalseltengtimlut itulah, akhirnya dirinya menurutnya berhasil pula mewakili kejuaraan tausyiah di tingkat nasional yang akan dilaksanakan di Yogyakarta pada 20 Maret 2024 mendatang.

Harapannya kepada anak-anak remaja agar bisa menuntut ilmu agama (Islam) sebaik mungkin. Karena, ilmu agama bukan hanya sebuah kewajiban sebagai umat Islam dan hanya berguna untuk akhirat saja, tapi juga bermanfaat di dunia.

Pasalnya, ketika kita sudah memperoleh ilmu agama, misalnya kita mampu menyampaikan tausyiah, manfaatnya, kita bisa memberikan ilmu-ilmu agama kepada para regenerasi kita pada khususnya dan kepada kaum muslimin dan muslimat pada umumnya.

“Bukan hanya di bidang da'wah saja, tapi juga di bidang tahfiz dan tilawah serta di bidang-bidang lainnya,” kata Deni.

Selanjutnya, dirinya menjelaskan tentang riwayat singkat pendidikannya, pernah menamatkan sekolah Madrasah Ibtidiah Negeri (MIN) di Pegatan. Kemudian melanjutkan ke MTs di kota Bandung.

Setelah lulus, melanjutkan lagi ke Madrasah Aliah Negeri (MAN) di kota Palangka Raya selama dua tahun, dan satu tahunnya kembali ke MAN Pegatan Kecamatan Katingan Kuala Kabupaten Katingan.

“Lulus dari MAN Pegatan, melanjutkan ke ,” tuturnya.

Begitu lulus dari IAIN Palangka Raya, lanjutnya, langsung mengajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Darussalam Palangka Raya.

“Awalnya, ingin melanjutkan ke pasca sarjana atau Strata 2 (S2), namun lantaran terbatasnya dana, sehingga saya ikut mengajar dulu di SMP Darussalam Palangka Raya,” terangnya.

Terkait dengan keinginan dan cita-citanya untuk melanjutkan pasca sarjananya (S2), dirinya berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan, untuk memberikan kepadanya.

“Karena, untuk melanjutkan S2, dana yang dibutuhkan untuk SPP satu semester saja sekitar Rp 5 juta. Itu jika di perguruan tinggi negeri, jika di perguruan tinggi swasta, mungkin dua kali lipat. Dan jika empat semester berarti harus mempunyai dana sekitar Rp 20 juta,” pungkasnya. (abu)