Waket DPRD Berharap Pelayanan di RSUD Mas Amsyar Ditingkatkan

Waket DPRD Kabupaten Katingan sementara, Nanang Suriansyah, SP

, KASONGAN – Kendati pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mas Amsyar – Kasongan yang dilakukan oleh para tenaga kesehatannya saat ini masih lumayan baik, namun wakil ketua (waket) DPRD Kabupaten sementara berharap pelayanannya harus ditingkatkan dari yang sudah dijalankan selama puluhan tahun ini. Harapannya ini diungkapkannya kepada sejumlah awak media, Ahad (1/9/2024).

Seperti memberikan pelayanan ekg (check up), rawat inap dan rawat jalan. Intinya, dalam memberikan pelayanan kepada siapapun jangan dibeda-bedakan. Apakah pasiennya menggunakan kartu ataupun tidak atau bayar cash. Sebab, yang menggunakan kartu BPJS itu, sebenarnya bayar juga. Bahkan, belum sakit saja, mereka sudah membayar iuran sakit, yaitu melalui BPJS. “Begitu pula, pelayanan kepada masyarakat, jangan membeda-bedakan antara masyarakat umum dengan pejabat,” ingatnya.

Hal ini menurutnya, terkait ditemuinya keluhan dari masyarakat umum yang sempat dilaporkan oleh masyarakat, meskipun sistemnya benar, namun mungkin saja karena segelintir tenaga yang berulah, sehingga bisa merusak nama baik RS milik pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan ini.

Adapun sejumlah keluhan dari masyarakat yang pernah menjadi pasien di RS tersebut, menurutnya seperti resepnya dibuat, tapi setelah diambil di apotek , ternyata ada beberapa obat yang harus menebus ke apotik umum, dengan alasan kehabisan stok obat di apotek RSUD Mas Amsyar. “Keluhan lainnya, lambatnya pelayanan dan kurangnya kebersihan di sebagian ruangan dan kamar,” terang legislator Partai ini.

Sehubungan dengan itulah, dirinya berharap kepada direktur RSUD Mas Amsyar agar mengevaluasi kinerja di lingkungan RS yang sudah beberapa kali berganti pimpinan di RS tersebut. Karena, pasien yang datang ke sana dalam kondisi sakit, namun ingin menjadi sehat. Sehingga, kebersihan lingkungan harus benar-benar diperhatikan. “Begitu juga masalah obat-obatan, jangan sampai pasien disuruh membeli obat di apotek luar, lantaran kurangnya stok obat di apotek RSUD Mas Amsyar,” tegasnya.

Selanjutnya, dirinya menjelaskan tentang stok obat untuk RS Mas Amsyar, menurutnya tidak ada alasan kehabisan stok obat di apotek RS tersebut. Karena sudah hampir 10 tahun ini manajemen pengadaan obat-obatan di RSUD Mas Amsyar itu tidak lagi Menunggu hasil Pembahasan Pendapatan dan Belanja Daerah (). “Tapi sudah menggunakan manajemen Badan Layanan Umum Daerah (BLUD),” pungkas
anggota dewan, yang juga ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Katingan ini, seraya menjelaskan terkait BLUD dimaksud. BLUD adalah, sistem yang diterapkan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD/ badan daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya. (abu)