PTM di Katingan Berjalan Lancar dan Aman

Sejumlah siswa SDN IV Kasongan Lama kecamatan Katingan Hilir Kabupaten Katingan saat menuntut ilmu dengan sistem pembelajaran tatap muka atau PTM, Rabu pagi (13/102021)
Sejumlah siswa SDN IV Kasongan Lama kecamatan Katingan Hilir Kabupaten Katingan saat menuntut ilmu dengan sistem pembelajaran tatap muka atau PTM, Rabu pagi (13/102021)

BALANGANEWS, KASONGAN – Sekolah Dasar Negeri (SDN) IV Kasongan Lama kecamatan Katingan Hilir terapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Rabu (13/10/2021).

Dari hari pertama hingga hari ketiga, berjalan lancar dan aman, tanpa ada yang terpapar covid satu siswa pun di SDN IV yang beralamat di Jl. Soekarno Hatta komplek Depag tersebut.

Pasalnya, meskipun pandemi covid di kabupaten Katingan statusnya sudah turun ke level 1, namun pihak sekolah dalam pemberlakuan PTM sangat ketat.

Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah (Kepsek) SDN IV Kasongan Lama, Dora, kepada sejumlah media mengatakan, saat memasuki halaman sekolah, orang tua siswa hanya bisa mengantar di luar pagar saja. Kemudian, sebelum memasuki ruangan, siswa diwajibkan menggunakan masker, mencuci tangan dan memeriksa suhu badannya dengan alat pendeteksi suhu.

Waktu belajar siswa khusus untuk kelas 1, hanya diberikan waktu sekitar dua jam pelajaran yaitu 2×35 menit. Sedangkan untuk satu ruangan belajar dibatasi sekitar 15 siswa atau 50 persen dari kebiasaan. Sementara waktu istirahat mereka hanya digunakan untuk makan atau jajan yang dibawa dari rumah, dan tidak diperkenankan untuk ke luar ruangan.

“Tujuannya untuk menghindari mereka berkerumun jika waktu istirahat di luar ruangan,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Olin salah seorang orang tua siswa saat dikonfirmasi, kepada sejumlah media merasa senang dan gembira atas dilaksanakannya PTM ini.

“Pasalnya, anak didik, utamanya putrinya yang semata wayang yang sudah duduk di kelas 3 itu, bisa kembali bersekolah seperti biasa seperti dua tahun yang lalu,” ujar Olin.

Dirinya mengaku, sekolah sistem PTM jauh lebih baik dari pada sekolah dengan sistem daring. Terutama kualitas anak didik itu sendiri. Karena, sistem daring siswa sebagian besar hanya mendapat tugas saja dari gurunya. Yang selanjutnya dikumpulkan setiap hari. Tidak ada tanya jawab atau diskusi antara siswa dengan gurunya.

Tapi, dengan sistem PTM siswa bisa dengan maksimal untuk belajar dan mengerti tentang ilmu yang diajarkan oleh gurunya.

“Karena, langsung bisa ditanyakan kepada gurunya jika dia tidak tahu atau belum mengerti,” pungkas Olin. (abu)