Makanan Rendah Oksalat untuk Pengidap Batu Ginjal

Balanganews.com – Penyakit batu ginjal terjadi ketika urine yang mengandung senyawa-senyawa tertentu tidak bisa tubuh keluarkan dengan baik. Pada akhirnya, senyawa-senyawa ini menjadi kristal di dalam ginjal.

Agar ukurannya tidak semakin membesar dan menyumbat saluran, pengidap batu ginjal perlu mengatur pola makannya. Biasanya, dokter akan menyarankan pengidap batu ginjal untuk menghindari makanan tinggi oksalat.

Makanan Rendah Oksalat untuk Pengidap Batu Ginjal

Oksalat adalah senyawa organik yang bisa kamu temukan di dalam berbagai tumbuhan. Senyawa ini dapat memperparah kondisi batu ginjal.

Banyak makanan secara alami rendah oksalat yang masih bisa pengidap batu ginjal konsumsi secara aman.

Berikut ini beberapa jenis makanan yang rendah kandungan oksalatnya:

  • Buah-buahan, seperti pisang, blackberry, blueberry, ceri, stroberi, apel, aprikot, lemon, persik
  • Sayuran, seperti sawi, brokoli, kubis, kembang kol, jamur, bawang bombay, kacang polong, dan zucchini
  • Biji-bijian dan pati, seperti nasi putih, tepung jagung, oat bran
  • Protein, seperti telur, daging, ikan, unggas
  • Produk susu, seperti yoghurt, keju, susu, mentega
  • Minuman, seperti kopi, air, jus buah
  • Bumbu dan rempah-rempah, seperti kayu manis, lada hitam, kunyit, ketumbar, jinten, dan lain-lain.

Makanan-makanan di atas rendah kandungan oksalatnya. Kendati demikian, kamu tetap perlu membatasi makanan tersebut bila mengidap batu ginjal.

Sebab, mengonsumsinya secara berlebihan tetap dapat memberikan efek negatif pada batu ginjal yang sudah ada.

Meningkatkan konsumsi makanan kaya kalsium dan minum lebih banyak air juga dapat membantu mengurangi risiko terkena batu ginjal.

Konsultasikan dengan ahli gizi dan dokter mengenai pilihan makanan sebelum memulai rencana diet baru.

Pengidap Batu Ginjal Pantang Mengonsumsi Ini

Ada beberapa makanan yang pantang dikonsumsi pengidap batu ginjal karena tinggi kandungan oksalatnya.

Berikut ini makanan pantangan penderita batu ginjal:

  • Buah-buahan tinggi oksalat, seperti kiwi, kurma, raspberry dan jeruk
  • Sayuran berupa bayam, lobak, kentang, bit, ubi, okra, dan wortel
  • Kacang-kacangan, seperti kacang merah, almond, walnut, pistachio, macadamia, dan mete
  • Biji-bijian dan pati, seperti biji bunga matahari, biji labu, beras merah, couscous, millet, bulgur, tepung jagung, dan bubur jagung
  • Cokelat
  • Minuman, seperti susu coklat, coklat panas, teh, dan jus tomat
  • Produk kedelai, seperti tahu, kedelai, dan burger kedelai

Selain menerapkan pola makan yang benar, olahraga, tidur cukup, dan faktor gaya hidup lainnya juga memainkan peran penting dalam menjaga secara keseluruhan.

Proses Keluarnya Batu Ginjal dari Tubuh

Batu ginjal keluar melewati proses yang bertahap selama beberapa minggu.

Berikut ini tahapan yang terjadi saat batu ginjal keluar:

  • Tahap 1

Setelah batu ginjal terbentuk, kamu mungkin mengalami kejang saat ginjal mencoba mengeluarkan batu tersebut.

Hal itu dapat menyebabkan nyeri hebat di punggung atau samping tubuh, yang mungkin rasanya datang dan pergi secara bergelombang.

  • Tahap 2

Pada tahap ini, batu memasuki  ureter, yaitu saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih.

Tahap ini juga dapat menimbulkan rasa nyeri dan tekanan yang hebat, tapi tergantung pada ukuran batunya.

  • Tahap 3

Setelah batu mencapai kandung kemih, rasa sakit akan mereda. Namun, kamu mungkin merasa adanya peningkatan tekanan di kandung kemih dan keinginan untuk buang air kecil lebih sering.

Dalam beberapa kasus, batu mungkin tersangkut sementara di lubang uretra, sehingga menghalangi aliran urine.

  • Tahap 4

Tahap terakhir terjadi setelah batu mencapai uretra. Selama tahap ini, kamu perlu mengejang secara kuat agar batu ginjal keluar bersama urine melalui lubang uretra.

Lamanya waktu untuk mengeluarkan batu ginjal dapat bervariasi, tergantung pada ukuran batunya. Umumnya, batu kecil dapat keluar melalui urine dalam waktu 1-2 minggu, dan seringkali tanpa pengobatan. Sementara itu, batu yang lebih besar mungkin perlu waktu 2-3 minggu untuk berpindah melalui ginjal dan masuk ke kandung kemih. Jika batu tidak keluar dengan sendirinya dalam 4 minggu, biasanya memerlukan perawatan medis. (halodoc)