Penyakit yang bisa menyerang pernapasan ada banyak jenisnya. Salah satu yang sifatnya kronis adalah asma. Penyakit ini terjadi akibat peradangan dan penyempitan jalan napas (bronkus) pada paru-paru. Meski tidak dapat disembuhkan secara total, asma dapat dikelola atau dirawat agar keparahan gejala bisa dikendalikan.
Salah satu metode perawatan untuk asma adalah terapi, baik yang berupa obat-obatan, teknik pernapasan, hingga jenis olahraga tertentu. Selain mengendalikan keparahan gejala, terapi untuk asma bertujuan untuk mengurangi frekuensi kekambuhan asma. Lantas, apa saja bentuk terapi pengobatan untuk asma yang bisa dilakukan?
Pilihan Terapi Pengobatan untuk Asma
1.Terapi Obat
Terapi obat adalah salah satu metode pengobatan yang cukup umum diberikan pada pengidap asma, baik untuk jangka pendek ataupun panjang. Lama terapi obat untuk mengobati asma akan disesuaikan dengan tingkat keparahan asma yang dialami.
Terapi obat untuk asma terbagi menjadi tiga, yaitu pengobatan jangka panjang, pendek, serta pengobatan alergi. Pengobatan jangka panjang bertujuan untuk mengendalikan keparahan gejala asma, dan mencegahnya kambuh secara berkelanjutan serta komplikasi. Terapi ini biasanya melibatkan penggunaan obat hirup (inhaler asma atau nebulizer).
Sementara itu, terapi pengobatan jangka pendek lebih bertujuan untuk meredakan serangan asma akut saat kejadian dengan segera. Obat ini juga bisa digunakan sebagai pertolongan pertama ketika mengalami serangan asma mendadak.
Lalu, pengobatan alergi dikhususkan untuk mengatasi alergi yang menjadi penyebab asma. Jadi, obat biasanya hanya diberikan jika tubuh bereaksi dengan pemicu (alergen) tertentu.
2.Terapi Pernapasan
Terapi pernapasan adalah cara mengatasi asma tanpa obat yang juga sering dianjurkan dokter. Namun, terapi ini perlu dilatih setiap hari, dengan membiasakan pengidap asma untuk bernapas dengan lebih efektif.
Lama-kelamaan, terapi pernapasan yang dilakukan secara rutin dapat membantu meningkatkan fungsi paru-paru untuk menampung dan menyerap oksigen, serta mencegah asma kambuh.
3.Terapi Yoga
Olahraga yang satu ini mengharuskan kamu mengatur pola tarikan dan embusan napas mengikuti setiap gerakan tubuh. Itulah sebabnya yoga bisa dimanfaatkan sebagai cara meredakan gejala asma. Teknik pernapasan dalam yoga lambat laun akan meningkatkan kapasitas paru.
Dengan begitu, pengidap asma dapat menghirup volume oksigen dalam jumlah yang lebih banyak saat bernapas pendek. Tak hanya itu, yoga juga secara tidak langsung mengajarkan bagaimana cara bernapas lebih baik dan efisien dan mengurangi stres yang bisa memicu asma.
4.Terapi Renang
Pada beberapa orang yang asmanya dipicu olahraga (exercise-induced asthma) atau beraktivitas fisik terlalu berat, terapi renang bisa jadi pilihan. Saat berolahraga, tanpa sadar mungkin kamu sering bernapas lewat mulut, bukan hidung. Cara bernapas seperti ini dapat membuat kamu semakin sesak napas, karena udara yang masuk ke paru adalah udara kering.
Udara kering dapat mengiritasi saluran napas yang akhirnya memicu gejala asma. Nah, berenang adalah olahraga yang cukup direkomendasikan untuk pengidap asma. Sebab, berenang membantu melembapkan saluran udara agar tidak kering dan teriritasi.
Selain itu, postur tubuh yang mendatar saat berenang dapat membuat otot-otot saluran pernapasan lebih rileks, sehingga nantinya pengidap asma bisa bernapas lebih lega. Terapi ini juga bertujuan untuk membantu pengidap asma agar tetap aktif bergerak.
Itulah terapi pengobatan untuk membantu meredakan gejala asma. Sebelum memilih mana terapi yang ingin dijalani, sebaiknya konsultasikan pada dokter terlebih dahulu. Sebab, kondisi asma yang dialami setiap orang bisa berbeda-beda, sehingga pengobatan yang bisa dilakukan pun tentu berbeda. (halodoc)