Tim ITB dan ESDM Kalteng Lanjutkan Penelitian Reklamasi Lahan Tambang di Kobar

Pilot Drone dari Tim Ahli ITB sedang Melakukan Setting Jalur Terbang pada Wilayah Penelitian sesuai dengan Lubang Bukaan Tambang. (Foto: MMC Kalteng)

, KOBAR – Tim Ahli dari Institut Teknologi Bandung () melanjutkan penelitian di wilayah Desa Kubu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Rabu (4/9/2024).

Ini sebagai tindak lanjut dari Perjanjian Kerja Sama () antara Kepala Dinas dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan Dekan Fakultas Teknik Sipil dan (FTSL) ITB.

Kepala Dinas ESDM Provinsi Kalteng, Vent Christway, menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi data dan informasi yang akan digunakan dalam penyusunan model dan desain pelaksanaan reklamasi lahan bekas tambang.

Fokusnya sambung Vent, adalah pada pemegang Izin Usaha (IUP) Mineral Bukan Logam Jenis Tertentu di wilayah Kalimantan Tengah.

“Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian di lokasi sebelumnya,” ungkapnya.

Selama penelitian, Tim Ahli ITB menggunakan drone untuk melakukan foto udara dengan jalur terbang yang telah diatur, sehingga hanya memberikan informasi terbatas pada lubang tambang yang masih aktif.

Penggunaan drone ini memberikan sejumlah data penting, seperti pemetaan geografis yang menghasilkan peta akurat mengenai bentuk, ukuran, dan lokasi lubang tambang, analisis volume material yang telah diambil atau masih tersisa, pemantauan kondisi struktural tambang untuk mengidentifikasi potensi risiko, serta pengawasan lingkungan untuk mengamati dampak lingkungan dari aktivitas tambang.

“Selain melakukan foto udara, Tim Ahli ITB juga mengambil sampel tanah dan air permukaan yang terperangkap di lubang tambang bekas,” lanjut Vent Christway.

Pengambilan sampel ini dilakukan untuk mengevaluasi dampak lingkungan, termasuk mengidentifikasi tingkat pencemaran dan dampak aktivitas tambang terhadap lingkungan. Sampel tanah dan air dianalisis untuk menentukan konsentrasi logam berat, senyawa kimia, dan zat lainnya yang dapat merugikan manusia dan ekosistem.

Data yang diperoleh dari sampel ini digunakan untuk merencanakan langkah-langkah rehabilitasi lahan bekas tambang, seperti penanaman kembali, pengendalian erosi, dan pengelolaan limbah, serta untuk penelitian lebih lanjut mengenai teknik penambangan ramah lingkungan, metode reklamasi, dan teknologi pengolahan limbah.

“Tim ITB, bersama Cabang Dinas ESDM Wilayah III dan Petugas Dinas ESDM Provinsi Kalteng, juga melakukan analisis terhadap lubang tambang dari sudut pandang teknik pertambangan,” ujar Vent.

Analisis ini mencakup berbagai faktor, termasuk desain dan rencana penambangan untuk menilai efisiensi dan keamanan operasi, pengelolaan sumber daya dengan menganalisis cadangan mineral dan potensi produksi, serta keselamatan dan kesehatan kerja untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan dan pencegahan .

Vent menegaskan bahwa penelitian ini akan memberikan kontribusi penting dalam upaya reklamasi lahan bekas tambang di Kalteng sekaligus meningkatkan pemahaman tentang praktik pertambangan yang lebih ramah lingkungan. (asp)