BALANGANEWS, KOTAWARINGIN TIMUR – Di balik dinding Lapas Sampit, tumbuh harapan baru melalui kebun hidroponik. Para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan penuh semangat menanam bibit selada, menjadikan kegiatan ini lebih dari sekadar aktivitas bercocok tanam.
Bagi mereka, setiap bibit yang tumbuh adalah simbol perubahan dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
“Selada ini seperti hidup kami, dulu terombang-ambing tanpa arah. Tapi sekarang, setiap bibit yang kami tanam membawa harapan baru,” ungkap D, salah satu Warga Binaan, sambil hati-hati menanam bibit ke dalam kapas kecil, Jumat (13/12/2024).
Sementara itu, Kepala Lapas Sampit, Meldy Putera, memberikan semangat kepada Warga Binaan yang terlibat dalam kegiatan ini.
“Apa yang kalian lakukan di sini adalah langkah pertama menuju perubahan yang lebih baik. Kalian menanam harapan untuk masa depan. Setiap usaha yang kalian lakukan sekarang adalah pondasi untuk kehidupan yang lebih baik nanti,” ucapnya di hadapan para Warga Binaan yang tengah bekerja.
Kegiatan menanam selada hidroponik ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian di bawah naungan Kanwil Kemenkumham Kalimantan Tengah.
Selain belajar keterampilan bercocok tanam, Warga Binaan juga diajarkan nilai-nilai disiplin dan tanggung jawab.
“Pembinaan ini memberi kalian kesempatan untuk berkembang, baik secara fisik maupun mental. Saya yakin kalian akan kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik,” tambah Kalapas Meldy.
Bagi D dan rekan-rekannya, kegiatan ini memberikan pelajaran berharga tentang arti proses dan kerja keras.
“Setiap tanaman yang tumbuh, seperti diri kami. Di sini, kami belajar menghargai proses,” ujar D, sembari memperhatikan bibit yang mulai bertunas.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana pembinaan, tetapi juga simbol transformasi dan harapan. Bibit selada yang tumbuh subur mencerminkan semangat Warga Binaan untuk meraih kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Di balik jeruji, harapan baru terus tumbuh, selaras dengan tanaman yang semakin hijau. (asp)