BALANGANEWS, PALANGKA RAYA-Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Arif M. Norkim, mengusulkan agar mekanisme ujian di sekolah kembali menggunakan kertas. Menurutnya, sistem ujian berbasis komputer atau perangkat daring seperti HP lebih rentan terhadap kecurangan dan tidak sepenuhnya mencerminkan kemampuan siswa yang sebenarnya.
“Kalau masih menggunakan komputer, daring, atau HP, itu rentan. Misalnya dikerjakan di rumah, ada orang di sampingnya yang bisa membantu menjawab. Hal ini dapat mengurangi nilai kejujuran dalam proses evaluasi akademik,”ucapnya, Rabu (5/2/2025).
Daring memberi peluang bagi siswa untuk mencari jawaban dengan bantuan pihak lain, sehingga hasil yang diperoleh tidak mencerminkan pemahaman mereka secara nyata. Oleh karena itu, berpendapat bahwa sistem ujian berbasis kertas yang diawasi langsung oleh guru di sekolah lebih efektif dalam menjaga integritas hasil ujian.
“Lebih baik kembali seperti dulu. Ujian pakai kertas saja, di sekolah, diawasi oleh guru. Dengan cara ini, hasil ujian bisa lebih mencerminkan pemahaman siswa tanpa adanya keterlibatan dari pihak lain,” tambahnya.
Selain itu, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyoroti pentingnya menjaga standar pendidikan agar mutu pembelajaran tetap terjamin, menilai bahwa ujian daring yang tidak diawasi dengan ketat berisiko menurunkan kualitas pendidikan karena siswa tidak benar-benar diuji sesuai kemampuannya.
“Pemerintah dan pihak terkait dapat mengevaluasi kembali sistem ujian yang digunakan saat ini demi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Pendidikan harus mengutamakan kejujuran dan standar evaluasi yang dapat dipertanggungjawabkan demi menciptakan generasi yang lebih berkualitas,”ungkapnya.(udi)