HAMPIR semua wanita ingin punya wajah cerah merona. Tentu saja, beragam cara dilakukan untuk mencapai tujuan ini, salah satunya dengan suntik vitamin C. Sayangnya, banyak yang hanya ikut-ikutan cara ini tanpa tahu efektivitas dan keamanannya.
Supaya tak salah langkah, spesialis kulit dan kelamin dr Dikky Prawiratama, M.Sc, Sp.KK dari hellosehat.com akan mengulas hal-hal seputar suntik vitamin C untuk mencerahkan kulit.
Pada dasarnya, di dalam kulit yang normal terdapat vitamin C dalam jumlah yang paling tinggi dibandingkan dengan organ dan sistem peredaran darah.
Pada kulit, vitamin C berfungsi sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas yang mampu merusak fungsi sel-sel kulit.
Nah vitamin C sebenarnya tidak bisa secara langsung mencerahkan kulit. Vitamin C akan berinteraksi dengan ion tembaga dalam proses produksi melanin (pigmen warna gelap kulit). Interaksi inilah yang kemudian dapat menekan produksi melanin yang berlebihan, sehingga jumlah pigmen warna gelap tersebut berkurang.
Namun vitamin C yang digunakan tentu saja tidak sembarangan. Suntik vitamin C yang paling baik dan bermanfaat yaitu dalam bentuk aktif yaitu L-Ascorbic Acid (LAA).
LAA yang disuntikkan akan diserap lebih maksimal dibandingkan dengan yang diminum langsung. Pasalnya saat LAA diminum, penyerapannya di usus dibatasi sehingga hanya sedikit kandungan vitamin C aktif yang masuk dalam peredaran darah dan sampai ke kulit.
Apakah suntik vitamin C memberikan efek permanen?
Satu hal yang perlu Anda ingat bahwa hasil suntik vitamin C tidaklah permanen. Ini karena sifat vitamin C itu sendiri yang sangat tidak stabil dan mudah rusak.
Oleh karena itu, suntik vitamin C hanya digunakan sebagai perawatan tambahan untuk mencerahkan kulit, bukan yang utama.
Namun hingga saat ini, tidak ada satupun jurnal yang merekomendasikan dosis dan durasi suntik vitamin C yang aman untuk mencerahkan kulit.
Memang ada banyak sekali laporan anekdotal atau pengamatan langsung yang menyatakan bahwa dosis vitamin C antara 1 gram sampai 10 gram bisa bantu mencerahkan kulit.
Sayangnya, tidak ada satu pun bukti ilmiah yang bisa dijadikan acuan untuk menentukan dosis dan durasi suntik vitamin C.
Terlalu sering melakukan suntik vitamin C juga tidak baik karena bisa mengganggu fungsi ginjal. Lama kelamaan batu ginjal malah bisa terbentuk.
Selain itu, ketika jumlahnya berlebihan, vitamin C tidak bisa disimpan oleh tubuh dan akan dibuang melalui urine. Hal ini membuat Anda tak perlu lagi mengonsumsi vitamin C saat rutin melakukan suntik.
Oleh karenanya, melakukan suntik vitamin C harus dengan rekomendasi dan dalam pengawasan dokter.Jangan pernah membeli vitamin C sendiri lalu meminta tolong orang lain yang bukan dokter untuk menyuntikkannya.
Siapa saja yang boleh dan tidak boleh melakukan suntik vitamin C?
Sebenarnya semua orang di semua usia boleh-boleh saja melakukan suntik vitamin C. Syaratnya satu, Anda memiliki fungsi ginjal yang baik dan dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium.
Jika fungsi ginjal terganggu, suntik vitamin C justru bisa menimbulkan kerusakan ginjal yang tak akan terlihat secara kasat mata. Kerusakan di fase awal hanya bisa dilihat dari hasil pemeriksaan laboratorium.
Oleh karena itu, memeriksa fungsi ginjal jadi hal penting yang wajib dilakukan. Saran saya, jangan pernah memutuskan suntik vitamin C untuk mencerahkan kulit jika Anda tidak tahu kondisi ginjal Anda.
Selain itu, pengawasan secara berkala terhadap fungsi ginjal juga perlu dilakukan selama melakukan suntik vitamin C. Misal, jika suntik dilakukan tiap minggu, minimal 4 minggu sekali Anda harus cek laboratorium untuk mengecek fungsi ginjal.
Akan tetapi kembali lagi, suntik vitamin C bukan pilihan utama untuk mencerahkan kulit. Dibandingkan dengan suntik, krim oles yang mengandung vitamin C jauh lebih aman bagi ginjal dan kulit.
Tips aman saat hendak suntik vitamin C
Boleh-boleh saja jika Anda berniat mencoba prosedur yang satu ini. Akan tetapi, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter yang berpengalaman sebelum melakukannya.
Patuhi semua arahan dan nasihat dokter termasuk saat Anda diminta untuk melakukan pemeriksaan ginjal secara berkala selama suntik vitamin C.
Tidak ada gunanya punya kulit yang cerah tetapi ginjal Anda justru rusak hanya karena malas memeriksakan diri secara rutin.
Ingat baik-baik bahwa suntik vitamin C hanyalah tambahan perawatan, bukan terapi utama. Ada banyak cara lain yang lebih berguna dan aman untuk bantu mencerahkan kulit.
Suntik vitamin C juga dapat menimbulkan rasa nyeri dan sensai panas di kulit. Namun, hal ini memang masih termasuk normak. Rasa mual juga biasanya timbul setelah suntik vitamin C apabila dosisnya lebih dari 1 gram.
Bila ada keluhan lain selama dan setelah menyuntikkan vitamin C, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. (hellosehat/ari)
Leave a Reply