Gegara Hal Ini, Rencana Penambahan Rute Penerbangan di Kalteng Terancam Gagal

– Keinginan masyarakat dan pemerintah daerah untuk bisa menambah rute penerbangan pada sejumlah di Kalimantan Tengah, terancam gagal. Pasalnya, jumlah penumpang sejak semester kedua 2018 hingga awal 2019, terus mengalami penurunan.

Saat ini, rata-rata jumlah minimal penumpang berangkat hanya sebanyak 40 persen. Bahkan belakangan jumlah penumpang semakin anjlok hingga hanya 10 persen.

Penurunan itu bahkan terjadi secara merata di tiga bandara besar yang ada di , yaitu Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Iskandar serta Haji Asan .

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, selama Januari 2019 frekuensi penerbangan di provinsi ini hanya sebanyak 1.655 kali, menurun jika dibandingkan Desember 2018 lalu, yakni sebanyak 1.836 kali.

“Kalau melihat kondisi seperti ini, sepertinya sulit dilakukan (penambahan rute dan frekuensi penerbangan),” kata Kepala Seksi Angkutan Penumpang Dinas Kalteng, Terjo Piu di Palangka Raya, Senin (4/3/3019).

Bahkan menurut Terjo, dalam rentang waktu itu, sejumlah maskapai terpaksa menunda atau membatalkan penerbangan, karena kurangnya jumlah penumpang.

“Akibatnya penumpang dialihkan ke jadwal penerbangan selanjutnya agar jumlahnya memenuhi standar minimal yang telah ditetapkan pihak maskapai,” tuturnya.

Lebih lanjut ditambahkan Terjo, penurunan jumlah ini salah satunya diduga karena tingginya harga tiket. Sedangkan daya beli atau kemampuan ekonomi masyarakat dalam beberapa waktu terakhir mengalami penurunan.

Ia menjelaskan, pihaknya tidak bisa memprediksi berapa lama kondisi ini akan bertahan, mengingat semua bergantung pada penurunan harga tiket maupun peningkatan kemampuan daya beli masyarakat.

“Kami juga sudah berupaya menyurati pemerintah pusat agar harga tiket pesawat bisa diturunkan, namun tampaknya hal ini masih menjadi permasalahan di tingkat ,” ungkap Terjo.

Adapun keseluruhan jumlah penumpang pesawat pada Januari 2019 yakni sebanyak 136.402 orang. Jumlah tersebut gabungan dari semua penumpang dari tiga bandara, yakni Bandara Tjilik Riwut sebanyak 62.882 orang, Iskandar Pangkalan Bun sebanyak 49.890 orang serta Haji Asan Sampit sebanyak 23.341 orang. (ari)