Pemkab Murung Raya Gelar Audit Kasus Stunting Semester II 2024

BALANGA NEWS, Puruk Cahu – Pemerintah Kabupaten Murung Raya melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3ADALDUKKB) Kabupaten Murung Raya melaksanakan audit kasus stunting untuk semester II tahun 2024 di Aula Cahai Ondhui Tingang Gedung B Kantor Bupati Murung Raya, Senin (18/11/2024).

Hadir dalam acara ini Kepala DP3ADALDUKKB Kabupaten Murung Raya, Lynda Kristiane, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Murung Raya, serta tim pakar yang hadir secara daring melalui Zoom Meeting, di antaranya dr. Hanifah Arrozi, Sp.A, dr. Putra Agung Eka Aricanda, Sp.OG, Febriana, dan Togarma Elprado Pakpahan.

Asisten II Setda Kabupaten Murung Raya, Yulianus, dalam sambutannya menyampaikan rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting (RAN-PASTI) yang tertuang dalam Peraturan Kepala BKKBN Nomor 12 Tahun 2021.

Ia menjelaskan lima kegiatan prioritas untuk percepatan penurunan stunting, yang meliputi penyediaan data berisiko stunting, pendampingan keluarga berisiko stunting, pendampingan calon pengantin dan pasangan usia subur, surveilans keluarga berisiko stunting, serta audit kasus stunting.

“Audit kasus stunting bertujuan untuk mengidentifikasi kasus-kasus stunting yang sudah ditangani di tingkat desa maupun kecamatan. Diharapkan tim pakar bisa memberikan rekomendasi dan penyelesaian dari penanganan kasus tersebut serta kasus lainnya yang serupa,” kata Yulianus.

Yulianus juga menambahkan bahwa salah satu intervensi gizi yang sangat mendesak untuk dilakukan adalah pemberian sosialisasi dan pemahaman kepada kader serta orang tua yang memiliki bayi dan balita tentang pentingnya pemberian makanan sehat, bergizi, dan seimbang agar dapat memenuhi kebutuhan gizi anak pada masa golden period.

Kepala DP3ADALDUKKB Kabupaten Murung Raya, Lynda Kristiane, menjelaskan bahwa audit kasus stunting merupakan kegiatan prioritas dalam penanganan stunting.

Ia mengungkapkan bahwa ada empat tujuan utama dalam kegiatan ini, yakni mengidentifikasi risiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran, mengetahui penyebab risiko stunting, menganalisis faktor risiko terjadinya stunting pada balita, serta memberikan rekomendasi penanganan dan pencegahan kasus stunting.

“Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor risiko stunting, serta memberikan rekomendasi yang dapat digunakan dalam perbaikan tata laksana dan pencegahan kasus serupa di masa depan,” ujar Lynda Kristiane. (fe)