BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat melaksanakan Rapat Koordinasi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) Sebangau-Katingan Tahun 2023.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalteng, Joni Harta melalui Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Merti Ilona mengatakan, rapat tersebut dalam rangka pencegahan dan mitigasi kebakaran hutan dengan masyarakat yang ada di KHG sungai Sebangau-Katingan.
“Dua hari kedepannya akan dilaksanakan kegiatan terkait dengan koordinasi pencegahan dan mitigasi kebakaran hutan. Dan yang diundang pada kegiatan kali ini adalah masyarakat dan stakeholder terkait yang ada di KHG sungai Sebangau-Katingan,” kata Merti di Hotel Neo Palma Palangka Raya, Selasa (13/6/2023).
Merti menegaskan, bahwa rapat koordinasi tersebut adalah sebagai bentuk komitmen DLH Kalteng untuk mencegah terjadinya Karhutla. Karena Karhutla merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
“Dampak kerugian dari kebakaran hutan dan lahan cukup luas, berupa kerugian dari aspek ekonomi, kesehatan dan lingkungan,” bebernya.
Dampak kerugian ekonomi yang dirasakan berupa terganggunya kegiatan perekonomian masyarakat pada umumnya, dari aspek kesehatan berupa tidak tersedianya udara bersih yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan, dan kerugian lingkungan berupa rusaknya vegetasi hutan serta hilangnya fungsi hutan sebagai pengatur tata air dan pencegah terjadinya erosi.
Merti menambahkan, Karhutla dapat terjadi karena dua faktor utama, yaitu faktor alami dan faktor perilaku manusia yang tidak terkontrol.
“Faktor alami antara lain dipengaruhi oleh pengaruh gelombang el-Nino yang menyebabkan kemarau berkepanjangan, seperti yang sedang kita alami saat ini dan beberapa bulan kedepan sehingga vegetasi/tanaman menjadi kering,” jelasnya.
Sedangkan akibat faktor perilaku manusia yang tidak terkontrol, yaitu adanya kegiatan pembukaan lahan dengan teknik tebang-tebas-bakar yang tidak terkontrol.
“Apalagi luasan lahan gambut di Kalteng sekitar 3 juta hektar sehingga potensi kerusakan yang terjadi akibat Karhutla akan sangat besar. Karena sifat gambut adalah menyerap air,” ujarnya.
DLH Kalteng juga mengimbau, kata Merti kepada semua pihak terkait agar lahan gambut jangan sampai terbakar.
“Karena tahun ini kita menghadapi El Nino, sehingga kita dan semua pihak berupaya untuk mencegah agar jangan sampai terjadi Karhutla di Provinsi Kalteng, apalagi pada wilayah Gambut,” pungkasnya. (asp)