BBPOM Palangka Raya Berikan Bimtek Mengenai Program Pasar Aman

WhatsApp Image 2023 06 14 at 3.46.46 PM

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pasar Tradisional masih menjadi tempat favorit sebagian besar masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangannya baik pangan segar maupun pangan olahan.

Besarnya potensi yang dimiliki pasar tradisional bisa memunculkan masalah baru yakni penggunaan bahan berbahaya yang ditambahkan dalam pangan dengan tujuan , mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Program Pasar Aman Berbasis Komunitas yang diinisiasi oleh Badan POM RI bertujuan untuk meningkatkan kemandirian pemerintah daerah dalam hal ini adalah dinas yang mengelola pasar tradisional dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang aman dari bahan berbahaya melalui pemberdayaan petugas pasar.

Tahun 2023 ini, BBPOM di Palangka Raya melaksanakan intervensi terhadap 3 Pasar, yaitu Pasar Handep Hapakat di Kabupaten , Pasar Pendopo dan Pasar Rakyat Karya I Dermaga di Kabupaten .

Dalam rangka memberdayakan komunitas pasar dalam melaksanakan pengawasan keamanan pangan pasar secara mandiri, maka perlu dilakukan bimbingan teknis kepada pengelola pasar atau dinas yang membawahi pasar agar peredaran bahan berbahaya di pasar dapat dikendalikan.

Terkait dengan hal itu, BBPOM di Palangka Raya Bimbingan Teknis Petugas Pengelola Pasar dan Pelatihan Fasilitator Pasar dalam rangka Program Pasar Aman Berbasis Komunitas (PPABK) tahun 2023, di Aula Kantor BBPOM di Palangka Raya, 12-13 Juni 2023.

Kegiatan ini diikuti oleh 10 orang petugas dari dan Perindustrian Kabupaten Barito Utara dan 5 orang petugas dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan UKM Kabupaten Pulang Pisau.

Kepala BBPOM di Palangka Raya, Safriansyah menjelaskan, pada kegiatan tersebut petugas pasar dibekali dengan pengetahuan/materi tentang keamanan pangan dan cara melakukan sampling dan pengujian menggunakan  kit (Uji Boraks, Formalin, pewarna tekstil merah Rhodamin B dan pewarna tekstil kuning Methanyl Yellow).

Kemudian juga dilakukan visitasi ke pasar percontohan Pasar Kahayan Kota Palangka Raya, untuk pembekalan praktek langsung bagaimana cara menyampling sampel kemudian praktek cara menguji sampel menggunakan rapid test kit.

“Dengan demikian diharapkan petugas pengelola pasar yang sudah mengikuti Bimtek mampu untuk mengaplikasikan pengetahuannya dalam melakukan sampling dan pengujian menggunakan rapid test kit dari sesuai target yang diberikan yakni 2 tahap masing-masing sebanyak 55 sampel,” kata Safriansyah.

Sehingga nantinya, sambungnya, dapat dideteksi ada atau tidaknya bahan berbahaya dan pangan yang mengandung bahan berbahaya di pasar yang mereka kelola.

“Sehingga kemudian dilakukan tindak lanjut berupa pembinaan kepada para pasar,” demikian Safriansyah. (asp)