Hadiri Rapat Inflasi Bersama Mendagri, Yuas: Waspadai Harga Beras

Whatsapp Image 2023 10 03 At 7.01.40 Pm
Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko (Foto: MMC Kalteng)

, – Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Tahun 2023 bersama secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (3/10/2023).

Yuas Elko menyebutkan, sesuai hasil paparan dari BPS Pusat Indeks Perkembangan Harga M4 September 2023 secara , jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan IPH naik 2 persen dari minggu sebelumnya, dan sebagian besar kenaikan terjadi di wilayah Sumatera.

Komoditas yang mempengaruhi perubahan Indeks Perkembangan Harga (IPH) sampai dengan M4 September 2023 yang mengalami kenaikan, antara lain beras, gula pasir, cabe merah, ras, minyak goreng.

“Kita beruntung karena Kalteng mengalami inflasinya terendah yaitu 0,11 persen di Kota Palangka Raya dan Sampit, namun tetap harus diwaspadai yaitu untuk komoditas beras dan gula pasir, serta gas LPG, terutama di daerah seperti di desa Bangkuang harga LPG cukup tinggi,” ucapnya.

Walaupun sambung Yuas, pemerintah daerah telah melakukan operasi pasar, harga beras tetap naik, sehingga perlu di evaluasi lagi dan bagaimana upaya untuk mengatasinya misalnya dengan menambah stok beras dari pusat, mengadakan pasar murah maupun beras bersubsidi lagi.

“Untuk Provinsi Kalteng jatah beras kita di Bulog 11,66 ribu ton, diharapkan bisa terus menurunkan harganya pada tingkat pengecer,” imbuhnya.

Menurut informasi dari bahwa keadaan harga beras akhir-akhir ini mulai meningkat, sebagai dampak dari El-nino dan kekeringan, sehingga sebagian ada yang tidak menanam dan hasil panennya berkurang, sedangkan permintaannya di pasar masih tetap tinggi, maka harganya bergejolak.

Sementara itu, Irjen RI, Tomsi Tohir saat memimpin rapat mengatakan kegiatan rakor ini sebagai evaluasi karena yang menjadi acuan nasional, setelah diumumkan oleh BPS inflasi tahun ke tahun (September 2023 terhadap September 2022) sebesar 2,28 persen.

“Dengan kebersamaan kita ini, bisa bersama-sama mengupayakan untuk menurunkan inflasi di Indonesia, sehingga dapat memberikan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia,” pungkas Tomsi. (asp)