Dirut Bank Kalteng Respons Adanya Dugaan Data Nasabah Bocor

Whatsapp Image 2023 12 04 At 7.45.35 Am
Plt. Direktur Utama (Dirut) PT. Bank Kalteng, Marzuki

, – Plt. Direktur Utama (Dirut) , Marzuki memberi respon terkait adanya dugaan data nasabah yang bocor, dan diduga diperjualbelikan forum Dark .

Marzuki saat dikonfirmasi mengenai adanya dugaan tersebut mengatakan, pihaknya bersama dengan pihak terkait di PT Bank Kalteng akan mengecek mengenai informasi tersebut.

“Belum terinfo ke saya ya, nanti kita cek lagi dengan unit terkait. Nanti kalau memang ada tentu kita punya SLA (Service Level Agreement) berapa lama untuk bisa ditangani sesuai standar yang sudah ditetapkan OJK,” katanya, Minggu (3/12/2023) pagi.

Marzuki berharap kepada masyarakat khususnya para nasabah untuk lebih berhati-hati terhadap data pribadi, agar tidak disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab melalui yang berbahaya.

“Kami juga mengimbau biasanya bersama OJK juga dalam inklusi keuangan meminta kepada nasabah kita juga hati-hati menjaga data, data yang sifatnya mandatori,” ujarnya.

Ditambahkannya, jangan sampai hal tersebut bocor seperti data tanggal lahir, NIK, Nama ibu kandung, dan lain sebagainya. Ia menegaskan, hal itu harus hati-hati.

“Terutama banyak aplikasi yang berbahaya yang bisa mengambil data kita yang disebarkan seperti undangan pernikahan undangan acara berbentuk pdf atau apk,” pungkasnya.

Sebelumnya diketahui, Asosiasi Programer Indonesia (Aprogsi) kembali menemukan kebocoran data di forum pasar gelap digital atau Darkweb, yaitu berupa data Nasabah Bank Kalteng diduga diperjualbelikan.

Ketua Asosiasi Programer Indonesia, Ahmad Hady Surya mengatakan, dirinya menemukan ribuan data nasabah Bank Kalteng diduga diperjualbelikan di pasar gelap digital atau Darkweb.

Namun, ia mengaku, belum mengetahui pasti kebenaran data tersebut, pihaknya masih mencari tahu sumber data yang terdapat pada situs itu. Ia juga mengalami kendala dalam upaya validasi dan menghilangkan data dari forum darkweb tersebut, dikarenakan kondisi jaringan.

“Kita belum mengetahui kebenaran data ini, nanti kami coba validasi bersama tim, atau kami coba takedown, tapi kemungkinan tidak bisa karena jaringan disini kurang bagus,” bebernya, Minggu (3/12/2023). (asp)