Pembelajaran Daring Perlu Dikaji Ulang

Whatsapp Image 2023 12 16 At 9.49.52 Pm
Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Khemal Nasery.

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kabut asap yang melanda Kota Palangka Raya beberapa waktu terakhir ini telah menjadi perbincangan hangat. Di tengah situasi ini, sejumlah pihak mengusulkan pembelajaran daring sebagai alternatif dalam pendidikan.

Namun, Anggota DPRD Palangka Raya, Khemal Nasery menegaskan, jika dirinya kurang setuju dengan langkah ini. Dia meminta agar pemerintah daerah tetap menerapkan belajar tatap muka dengan beberapa ketentuan teknis.

“Tetap saja belajar tatap muka asalkan diatur jam belajar dan kurangi aktivitas luar ruangan. Paling penting juga anak-anak diwajibkan pakai masker,” katanya, Senin, (2/10/2023).

Politisi Golkar ini mengaku prihatin terhadap dampak kabut asap terhadap pendidikan anak-anak. Namun, ia menganggap bahwa pembelajaran daring bukanlah solusi yang tepat dalam konteks ini.

“Pembelajaran daring bukanlah solusi yang tepat saat kabut asap seperti ini. Karena sekarang mereka sudah senang bisa bermain di sekolah bersama teman-temannya setelah dulu belajar daring diterapkan pada zaman Corona,” tegasnya.

Sebagai catatan kata dia, pelaksanaan belajar secaara daring pada saat terjadinya pandemi Covid-19 menyisakan sejumlah persoalan.

Apalagi banyak murid maupun orang tuanya yang tidak memiliki akses internet memadai dan banyak juga yang sulit beradaptasi dengan pembelajaran online.

“Ada risiko anak-anak dari keluarga kurang mampu atau daerah terpencil tertinggal dalam pendidikan. Kita harus mencari cara lain yang lebih inklusif untuk terus memberikan pendidikan berkualitas bagi semua anak,” tegasnya.

Meskipun situasi kabut asap di Palangka Raya menjadi perhatian serius, Khemal Nasery berkomitmen untuk mencari solusi pendidikan yang tidak meninggalkan siapa pun di belakang. (oje)