BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kementerian Agama telah merilis tema hari Idul Fitri tahun 1445 H/2024 M yaitu memperkuat kebersamaan dalam menjaga persatuan kesatuan bangsa.
Kepala Kanwil Kemenag Kalteng, DR H Noor Fahmi mengatakan, melalui tema tersebut, pemerintah mengajak umat Islam serta umat beragama lain untuk tetap mengedepankan prinsip saling menghargai, toleransi dan persaudaraan untuk memperkuat kebersamaan.
“Harapannya, semua pihak menyebarkan pesan damai serta bersabar, menahan diri untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas, yang menimbulkan keresahan, provokasi di tengah masyarakat,” ucapnya Kamis (11/4/2024).
Selain itu juga diharapkan semua harus mengedepankan prinsip ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim), sehingga diharapkan akan tercipta ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama anak bangsa), ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama manusia) demi persatuan dan kesatuan bangsa.
“Seperti diketahui bahwa Surat Edaran Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi mengedepankan prinsip pelaksanakan ibadah Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri sesuai dengan syariat Islam serta menjunjung tinggi nilai toleransi,” tambahnya.
Termasuk syiar seperti takbiran di masjid, musala dan tempat lain dilaksanakan dengan tetap mempedomani Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala serta mengikuti ketentuan pemerintah setempat dan aparat keamanan dengan tetap menjaga ketertiban, menjunjung nilai-nilai toleransi dan menjaga ukhuwah islamiyah.
“Demikian juga dengan materi ceramah Ramadan dan khutbah Idul Fitri agar disampaikan dengan menjunjung tinggi ukhuwah islamiyah, mengutamakan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta tidak bermuatan politik praktis sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 09 Tahun 2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan,” lanjutnya.
Akhirnya, marilah gapai fitrah usai berpuasa menahan semua nafsu selama satu bulan dan ditambah dengan saling memaafkan untuk menggugurkan dosa sesama makhluk.
“Dengan begitu, Idul Fitri dapat dimaknai sebagai sebuah harapan agar hati dan pikiran umat muslim diberi keluasan maupun kelimpahruahan untuk membuka pintu maaf dan tetap dalam kebersamaan, persaudaraan, persatuan dan kesatuan,” ungkapnya. (udi)