BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kepala DPMPTSP Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Sutoyo menyampaikan, bahwa Provinsi Kalteng, pada Tahun 2024 mendapatkan target realisasi investasi sebesar Rp18,96 Triliun.
“Ada kenaikan target realisasi investasi sebesar Rp2,87 T dari tahun sebelumnya, untuk itu seluruh pemangku kepentingan dan pihak terkait di lingkup Provinsi Kalimantan Tengah dituntut untuk mencapai target tersebut,” ucap Sutoyo, Selasa (30/4/2024).
Sutoyo menegaskan, pihaknya optimis terkait target realisasi yang dibebankan oleh Kementerian Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM) RI tersebut akan tercapai.
“Mengacu pada data-data capaian dari tahun ke tahun, kita optimis pada tahun 2024 akan kembali mencapai bahkan melampaui target yang dibebankan oleh pusat,” tegasnya.
Sebagai informasi, realisasi investasi di Kalteng sepanjang tahun 2023 mencapai 19,10 triliun rupiah. Angka tersebut melampaui target realisasi investasi yang diberikan oleh Kementerian Investasi/BKPM RI ke Pemprov Kalteng, yaitu sebesar 16,09 triliun rupiah.
Sutoyo menambahkan, secara kumulatif sektor primer masih menjadi penyumbang tertinggi realisasi investasi. Sub sektor Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan serta sub sektor Pertambangan berturut-turut memiliki kontribusi terbesar dalam realisasi investasi tahun 2023.
Ia menyebutkan, pada sektor sekunder, sub sektor Industri Makanan memiliki potensi untuk menjadi sektor unggulan baru di Kalimantan Tengah.
“Setidaknya, selama tiga tahun terakhir ini, sub sektor Industri Makanan masuk ke dalam tiga besar realisasi investasi tertinggi di Kalimantan Tengah, baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN),” jelasnya.
Secara kewilayahan, realisasi PMA tertinggi berturut-turut ada di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, dan Murung Raya.
Sementara Kapuas, Kotawaringin Timur, dan Barito Utara menjadi tiga kabupaten dengan realisasi PMDN tertinggi di Kalimantan Tengah.
“Dari data realisasi investasi tersebut, setidaknya ada dua simpulan awal yang dapat diambil. Pertama, di tengah dominasi sektor primer, sub sektor Industri Makanan berpotensi untuk menjadi sektor unggulan baru daerah. Kedua, secara kumulatif, realisasi investasi di Kalteng wilayah barat dan timur terdistribusi secara merata, namun perlu sedikit penguatan untuk wilayah Tengah,” tandasnya. (asp)