BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus memprioritaskan pendidikan sebagai sektor strategis untuk membangun generasi unggul di era kompetitif. Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran menyatakan komitmennya melalui berbagai program inovatif yang bertujuan mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas.
“Pendidikan adalah sektor penting dalam mempersiapkan generasi muda Kalimantan Tengah untuk bersaing. Program-program pendidikan yang kami jalankan memastikan tidak ada lagi anak Kalteng yang terhenti pendidikannya hanya karena kendala biaya,” ujar Gubernur Sugianto di Palangka Raya, Senin (25/11/2024).
Melalui Dinas Pendidikan, Pemprov Kalteng telah meluncurkan berbagai program unggulan, seperti Tabungan Beasiswa (TABE) Berkah untuk 20 ribu mahasiswa kurang mampu sebesar Rp7,5 juta per mahasiswa, program sekolah gratis bagi 97 ribu siswa SMA, SMK, dan SLB, program kuliah gratis bagi 10 ribu mahasiswa di 32 perguruan tinggi negeri dan swasta di Kalteng.
“Kita sudah hitung dengan cermat, melalui program sekolah dan kuliah gratis ini, orang tua tidak terbebani sehingga anak-anaknya bisa fokus sekolah maupun kuliah, tanpa kekhawatiran masalah biaya, karena sudah ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah,” tegas Sugianto.
Gubernur Sugianto Sabran menambahkan, Pemprov Kalteng juga berfokus pada penyediaan sarana prasarana pendidikan yang modern, seperti jaringan internet Starlink dan papan tulis digital.
Pada jambore pendidikan baru-baru ini, pemerintah menyerahkan Dana BOSDA sebesar Rp12,7 miliar, 63 unit panel surya senilai Rp6,1 miliar untuk sekolah di wilayah tanpa Listrik dan Rp3 miliar untuk akses internet melalui pengadaan Starlink.
Selain itu juga, kesejahteraan guru juga menjadi perhatian serius Pemprov Kalteng. Saat ini Pemprov telah menaikkan tambahan penghasilan khusus guru di daerah terpencil menjadi Rp3 juta per bulan, di perkotaan Rp2 juta, dan gaji guru tidak tetap menjadi Rp3,2 juta. Dan juga program pembangunan 5.000 unit rumah guru Berkah dengan DP nol persen telah berjalan.
“Ketika melakukan kunjungan kerja ke daerah, banyak saya temukan para guru kita belum memiliki rumah hunian yang layak, untuk itu dengan program 5000 unit rumah guru ini diharapkan para pahlawan tanpa tanda jasa ini, bisa menikmati kehidupan yang nyaman dengan memiliki rumah hunian yang layak,” kata Sugianto.
Di tempat terpisah, Plt Sekda Kalteng, H.M. Katma F. Dirun menaggapi pernyataan beberapa pihak yang menyebut bahwa anggaran sektor pendidikan Pemprov Kalteng tidak mencapai 20 persen dari APBD. Ia merasa heran dan mempertanyakan sumber data dari mana yang digunakan.
“Anggaran pendidikan adalah amanat undang-undang yang wajib dipenuhi. Tahun 2024, APBD Kalteng mencapai Rp10,2 triliun, dan alokasi untuk pendidikan bahkan melampaui 20 persen, yaitu sebesar 20,59 persen. Hal ini sudah dievaluasi dan disetujui oleh Kemendagri,” jelas Katma.
Ia juga menyebut bahwa anggaran fungsi Pendidikan tidak hanya bisa dilihat anggaran yang melekat pada dinas teknis, tetapi juga sebagian menyebar ke perangkat daerah lain yang menyelengaran program pendidikan terkait.
Dengan langkah-langkah ini, Pemprov Kalteng optimis dapat menciptakan SDM unggul yang siap bersaing, mendukung pembangunan daerah, dan menyambut era baru Kalimantan Tengah sebagai wilayah strategis yang beririsan dengan Ibu Kota Nusantara. (asp)