BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Sahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, mewakili Plt. Sekda Kalimantan Tengah (Kalteng) menghadiri rilis berita resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng terkait pertumbuhan ekonomi triwulan III-2024 dan keadaan ketenagakerjaan per Agustus 2024.
Acara berlangsung di ruang Vicon BPS Kalteng pada Selasa (5/11/2024).
Kepala BPS Provinsi Kalteng, Agnes Widiastuti, mengungkapkan bahwa berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), perekonomian Kalteng atas dasar harga berlaku triwulan III-2024 mencapai Rp55,4 triliun, sementara atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp29,4 triliun.
“Ekonomi Kalimantan Tengah triwulan III-2024 terhadap triwulan III-2023 (Y-on-Y) tumbuh sebesar 4,64 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Lainnya sebesar 12,71 persen, sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) tumbuh tertinggi dengan 15,63 persen,” jelas Agnes.
Agnes juga menyampaikan bahwa secara triwulan ke triwulan (Q-to-Q), ekonomi Kalteng tumbuh sebesar 1,24 persen. Lapangan Usaha Konstruksi mencatat pertumbuhan tertinggi dari sisi produksi sebesar 23,21 persen.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, lanjut Agnes, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 11,45 persen. Secara kumulatif (C-to-C), ekonomi Kalteng hingga triwulan III-2024 tumbuh sebesar 4,48 persen.
“Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 8,64 persen. Sementara itu, dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit Rumah Tangga (PK-LNPRT) mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 18,33 persen,” tambah Agnes.
Menanggapi laporan tersebut, Sahli Gubernur Yuas Elko menyambut baik pertumbuhan ekonomi di Kalteng.
“Kita turut senang karena pertumbuhan ekonomi meningkat sebesar 4,46 persen dibandingkan tahun 2023 yang berada di angka 4,44 persen,” ujarnya.
Meski pertumbuhan masih moderat, Yuas Elko menilai hal ini menunjukkan ketahanan ekonomi Kalteng.
“Kita bersyukur kondisi ekonomi mampu bertahan, terlebih inflasi Kalimantan Tengah berada di urutan ketiga terendah secara nasional,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa data yang dirilis BPS menjadi masukan penting bagi pemerintah untuk merumuskan kebijakan yang sesuai kebutuhan lapangan, terutama terkait tenaga kerja.
“Kita berharap kebutuhan dan permintaan tenaga kerja dapat terserap dengan baik oleh dunia kerja,” tutup Yuas Elko. (asp)