Seminar Natal Nasional di Palangka Raya Angkat Falsafah Huma Betang untuk Perkuat Ketahanan Keluarga

Whatsapp Image 2025 12 12 At 1.33.05 Pm

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kota Palangka Raya menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Seminar Natal Nasional 2025 yang digelar serentak di sembilan kota di Indonesia.

Acara yang berlangsung di Gedung Serbaguna Tjilik Riwut, Kompleks Gereja Katedral Palangka Raya, Jumat (12/12/2025), menghadirkan ratusan peserta dan berfokus pada penguatan nilai keluarga melalui pendekatan kearifan lokal Kalimantan Tengah.

Seminar mengusung tema nasional “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga” (Matius 1:21–24), sementara subtema daerah menekankan “Falsafah Huma Betang dalam Membangun dan Membina Keluarga Mandiri di Kalimantan Tengah”.

Filosofi Huma Betang dinilai relevan dalam memperkuat nilai kebersamaan, toleransi, serta daya tahan keluarga di tengah berbagai tantangan sosial modern.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Sekda Kalteng yang diwakili Kepala Dinas Perhubungan Kalteng, Yulindra Dedy.

Pada kesempatan itu, Yulindra Dedy menyampaikan bahwa pemerintah daerah memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan seminar yang menggabungkan ajaran iman dengan konteks sosial budaya lokal.

“Kami berkomitmen mendorong implementasi nilai-nilai kearifan lokal dalam setiap program pembangunan daerah, serta menjamin kerukunan umat beragama sebagai modal utama pembangunan yang damai dan maju,” jelasnya.

Ia berharap seminar ini mampu menghasilkan rumusan strategis yang dapat diterapkan nyata dalam penguatan keluarga di Kalteng.

Kegiatan turut dihadiri Perwakilan Keuskupan Palangka Raya, Forkopimda Kalteng dan Kota Palangka Raya, serta 350 peserta dari berbagai kalangan.

Seminar diisi oleh sejumlah pembicara nasional dan lokal, antara lain Kepala Staf Kepresidenan RI Dr. Muhammad Qodari, Direktur Pendidikan Kristen, Ditjen Bimas Kristen Kemenag RI Dr. Suwarsono, Pembimas Katolik Kemenag Provinsi Kalteng Sandra Mariyus Adip, Kepala Dinas P3APPKB Kalteng dr. Linae Victoria Aden, dan Rektor STIPAS Tahasak Danum Pambelum Rm. Dr. Fransiskus Janu Hamu.

Seluruh sesi dipandu oleh Prof. Dr. Stephanus yang memfasilitasi dialog mendalam mengenai ketahanan keluarga, solidaritas sosial, hingga pembinaan karakter generasi muda.

Perwakilan Panitia Nasional, Dr. Suwarsono, menuturkan bahwa agenda seminar merupakan bagian dari rangkaian utama Natal Nasional 2025 yang juga mencakup kegiatan sosial seperti bantuan bencana, beasiswa pendidikan, hingga renovasi rumah ibadah.

Ia menggarisbawahi pentingnya nilai Dayak yang menjadi identitas masyarakat setempat.

“Seminar ini merupakan kegiatan penting karena Kalteng adalah tanah dengan kekayaan Dayak, tradisi gotong royong serta semangat habaring hurung, sehingga menjadi pesan Natal bahwa kasih Allah melingkupi seluruh umat,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa keluarga menjadi ruang paling awal bagi dialog dan rekonsiliasi.

“Seminar ini berupaya meletakkan isu-isu yang ada pada keluarga dan mempengaruhi rumah tangga akan menjadi bagian dari refleksi bersama. Keluarga Kristen diajak menemukan ruang hangat dalam dialog,” katanya.

Ditempat yang sama, Kakanwil Kemenag Provinsi Kalteng, H. Muhammad Yusi Abdhian, menegaskan bahwa Falsafah Huma Betang membawa nilai hidup rukun, saling menghargai, dan menjaga persatuan, sehingga sangat relevan dalam pembinaan keluarga masa kini.

“Kementerian Agama memandang tema ini sangat strategis. Keluarga adalah fondasi masyarakat, dan nilai-nilai Huma Betang dapat memperkuat ketahanan keluarga, menumbuhkan sikap toleransi, serta memperkokoh moderasi beragama di Bumi Tambun Bungai,” katanya.

Ia menambahkan bahwa hal tersebut sejalan dengan Asta Protas atau Delapan Program Prioritas Menteri Agama, khususnya kurikulum cinta dalam Panca Cinta.

“Saya berharap melalui seminar ini lahir gagasan-gagasan praktis yang bisa diaplikasikan dalam pembinaan keluarga di Kalimantan Tengah, baik dalam pendidikan, kehidupan sosial, maupun pembentukan karakter generasi muda,” tambahnya.

Sementara itu, Vikaris Jenderal Keuskupan Palangka Raya, RD Silvanus Subandi, yang mewakili Uskup Keuskupan Palangka Raya, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi ruang refleksi bersama untuk memperdalam makna Natal serta memperkuat semangat persaudaraan.

Ia mengapresiasi sinergi berbagai pihak dalam menjaga harmoni di tengah keberagaman.

“Nilai tersebut selaras dengan spirit pelayanan gereja yang senantiasa mendorong umat untuk membangun kedamaian serta menghadirkan sukacita bagi sesama,” kata Pastor Bandi.

Pelaksanaan Seminar Natal Nasional 2025 di Palangka Raya menjadi momentum memperteguh kembali nilai-nilai budaya lokal Huma Betang sebagai fondasi memperkuat ketahanan keluarga sekaligus wujud komitmen bersama menjaga harmoni sosial di Kalimantan Tengah. (asp)