BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Sejumlah pengurus provinsi cabor yang nantinya akan berangkat ke Papua untuk mengikuti PON, dilakukan pertemuan dan koordinasi dengan tim satgas PON KONI Kalteng, terutama bidang kesehatan.
Kegiatan yang dilaksanakan di aula KONI, Kamis (19/8/2021), menyampaikan paparan dari tim medis usai pemantauan dan monitoring kesehatan para atlet sejak dilakukannya monev beberapa bulan lalu. Hasilnya, tim kesehatan menjelaskan atlet yang terpantau sehat dan bagus.
“Secara keseluruhan atlet yang kami pantau baik dan sehat. Kami juga terus melakukan koordinasi dengan pihak pengprov dalam menjaga kondisi makanan, termasuk pemeriksaan gizi, kontrol fisik dan kondisi atlet secara berjenjang,” kata tim kesehatan satgas PON KONI Kalteng, dr. Tagor Sibarani.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh Kasatgas PON Kalteng, Cristian Sancho yang juga pengprov perbakin, didampingi sejumlah tim satgas dan pengurus KONI Kalteng, seperti Marcos Tuwan, Rasad Samuel, Edy Gatot, bersama sejumlah perwakilan pengprov cabor, tim kesehatan memaparkan berbagai kesiapan yang akan dihadapi okeh atlet jelang keberangkatan nantinya, terutama terkait aktifitas di luar guna menjaga terhindar dari covid.
Tim kesehatan menjelaskan, pihaknya juga mengontrol nutrisi, mengontrol kesehatan serta fisik dan kondisi atlet secara bertahap di lokasi pelatda. Berbagai acuan yang dilakukan seperti kondisi secara umum, pelayanan fisioterafi, pelayanan nutrisi, pelayanan psikologi, sehingga upaya penjagaan covid agar atlet tidak terpapar itu yang diutamakan.
“Sebagian juga tim kesehatan memberikan konseling psikologi bagi atlet untuk memberikan semangat dan mengendalikan tingkat emosional diri selama pelatda. Memberikan arahan kepada atlet untuk menjaga kondisi dan menjaga agar tidak terpapar covid sehingga konsentrasi menghadapi PON berjalan dengan baik,” ucap dr. Tagor.
Dikatakannya, rasa jenuh dan stress baik perjalanan di udara dan darat juga menjadi perhatian agar selain mentaati prokes juga menjaga fisik selama perjalanan, termasuk juga menghindari malaria, mual dan batuk serta lainya.
“Nantinya, kami lakukan pengecekan kembali secara menyeluruh sebelum keberangkatan ke Papua juga dilakukan karantina di wilayah Kalteng. Sesuai pedoman PB PON, terutama sebelum keberangkatan 3×24 jam PCR negatif. Artinya sebelum berangkat kami tim kesehatan satgas PON juga mengarahkan dan meminta KONI Kalteng untuk para atlet dilakukan swab PCR negatif covid, kemudian karantina mandiri, untuk menjaga tidak kontak dengan dunia luar namun tetap melakukan latihan. Agar terhindar dari potensi terpapar covid,” katanya.
Ditanyakan mengenai kerawanan doping dan juga hal lainnya, dr. Tagor menjelaskan kerawanan terhadap meminum vitamin dan obat, juga dilakukan pemantauan agar terkontrol sehingga tidak terjadi masalah seperti doping atau semacamnya oleh PB PON. Para atlet jangan sembarangan minum obat, harus konsultasi dengan tim kesehatan sehingga terkontrol dan mengetahui berbagai acuannya sesuai pedoman PB PON.
“Ini yang juga rawan yang harus dilakukan monitoring, karena dalam situasi sekarang ini minum vitamin dan obat juga harus jadi perhatian dan pemantauan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan selama perjalanan, bertanding di Papua nantinya. Atlet juga jangan sembarang meminum obat, harus koordinasi dan dipantau tim kesehatan, sehingga tidak menimbulkan doping atau sesuai yang menjadi pedoman PB PON. Ini yang terus kami lakukan pemantauan dan evaluasi,” katanya.
Sementara itu, tim satgas melakukan monitoring terhadap atlet balap motor yang melakukan latihan fisik di Jalan Katamso, latihan Tinju di Jalan RTA Milono, serta pemantauan di wilayah stadion Sanaman Mantikai, komplek Stadion Tuah Pahoe, arena biliar dan lainnya. (hdr)