5 Kelurahan di Palangka Raya Tergenang Banjir

Aktivitas warga di Jalan Anoi ketika melintasi jalan yang telah tergenang air
Aktivitas warga di Jalan Anoi ketika melintasi jalan yang telah tergenang air

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Terus meningkatnya debit air sungai akibat curah hujan tinggi telah berdampak hingga ke Kota Palangka Raya.

Seperti yang terlihat di ruas Jalan Anoi dan Mendawai I, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Palangka Raya, Jumat (10/9/2021).

Air telah menggenangi puluhan rumah warga dan akses jalan penduduk sejak empat hari lalu. Sejumlah warga bahkan harus mengungsi karena kedalaman air terus meningkat setiap hari. Kedalaman banjir di Jalan Anoi dan Mendawai I telah mencapai 30 centimeter dan seukuran pinggang orang dewasa.

Iyan, warga Jalan Anoi mengatakan banjir yang terjadi hampir lima tahun sekali ini telah mengganggu aktivitas warga, khususnya akses jalan. Banjir menyebabkan warga harus berpikir dua kali untuk keluar rumah menggunakan kendaraan bermotor.

“Aktivitas warga sudah terganggu karena banjir. Memang belum yang paling parah, namun kedalaman air sudah sampai lutut orang dewasa untuk di jalan,” katanya.

Banjir yang menggenangi Jalan Anoi juga menyebabkan Ita, warga setempat harus mengungsi ke sanak keluarganya. Air telah masuk ke dalam rumah dan memungkinkan akan terus bertambah dalam karena aliran banjir masih cukup deras.

“Kalau masuk ke rumah baru dua hari ini saja. Air terus naik, saya sudah mengungsi di Kelurahan Panarung,” tuturnya.

Terpisah, Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani, menuturkan jika banjir yang disebabkan air kiriman ini telah menyebabkan lima kelurahan di Palangka Raya tergenang banjir. Yakni di Kelurahan Marang, Palangka, Bereng Bengkel, Kameloh Baru dan Petuk Katimpun.

“Banjir cukup parah di Kelurahan Marang dan Palangka. Kita terus melakukan antisipasi dengan siap siaga dan pemantauan terus menerus. Masyarakat diimbau waspada akan kenaikan debit air di malam hari,” tuturnya.

Guna mengantisipasi terus meningkatnya debit air, BPBD Palangka Raya akan mendirikan posko di wilayah yang terendam banjir cukup parah dan memiliki masyarakat yang padat.

Riky, salah satu warga mengatakan, akibat banjir ini akses transportasi telah mengganggu aktivitas masyarakat dan perekonomian. Sejumlah toko warga bahkan harus tutup karena air telah memasuki rumah.

“Sudah sekitar empat hari ini air terus naik. Rumah sudah dimasukin air. Sementara tidak mengungsi dulu karena takutnya aliran listrik masih ada,” katanya.

Senada, Ita, menuturkan jika ini termasuk yang cukup parah sepanjang banjir yang terjadi di Jalan Anoi. Dimungkinkan air akan terus meningkat karena aliran air masih cukup deras.

“Sudah mengungsi saya di Kelurahan Panarung. Air sudah masuk ke rumah dua hari terakhir,” akunya.

Menindaklanjuti banjir yang terjadi di Jalan Anoi dan Mendawai, pemantauan telah dilakukan BPBD Kota Palangka Raya.

Kepala BPBD Palangka Raya, Emi Abriyani, mengungkapkan dari hasil pemantauan BPBD setidaknya sudah ada lima kelurahan yang mengalami kenaikan debit air. Yakni di Kelurahan Petuk Katimpun, Palangka, Bereng Bengkel, Marang dan Kameloh Baru.

“Memang untuk banjir terparah berada di Jalan Anoi dan Mendawai, kemudian di Kelurahan Marang. Banjir di Palangka Raya disebabkan air kiriman,” ungkapnya.

Dijelaskan, BPBD terus melakukan antisipasi dengan pemantauan dan kesiapsiagaan menyusul terbitnya pengumuman dari Walikota Palangka Raya unyuk persiapan menghadapi banjir 2021.

“Masyarakat harus siap jika ada kenaikan debit air di malam hari. Kita akan mendirikan posko di wilayah yang banjirnya parah dan masyarakat yang padat. Di Jalan Mendawai dan Anoi sudah ada 50 KK yang terdampak banjir,” tegasnya. (yud)