BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kepala Seksi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhutla) Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, Achmad Sugianor menyampaikan bahwa kinerja pengendalian kebakaran hutan dan lahan tahun 2021 yang lalu telah cukup berhasil mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di seluruh wilayah provinsi Kalimantan Tengah.
Hal ini disampaikannya setelah penyerahan hibah barang berupa peralatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan kepada Pemerintah Kabupaten Barito Selatan dan juga Pemerintah Kota Palangka Raya, Senin (7/2/2022) di Halaman Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah.
Dijelaskannya bahwa di Kalimantan Tengah sendiri menurut sumber data Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementrian Linkungan Hidup dan Kehutanan (PKHL-KLHK) hanya terjadi bekas karhutla seluas 3.653 Hektare lahan, yang termasuk untuk wilayah Kabupaten Barito Selatan seluas 1.791 Hektare dan di wilayah Kota Palangka Raya seluas 34 Hektare.
“Alhamdulillah tahun 2021 ini kita cukup baik, harapannya di tahun 2022 ini dengan adanya saran dan prasarana dan lain sebagainya bisa lebih meningkatkan kinerja dan juga berharap karhutla menurun,” katanya.
Achmad Sugianor juga mengungkapkan dimana bencana kebakaran hutan dan lahan merupakan salah satu bencana alam yang disebabkan oleh banyak factor, diantaranya seperti keadaan alam, iklim dan cuaca, maupun faktor manusia. Bencana karhutla mendatangkan kerugian atau efek buruk bagi manusia tergantung seberapa hebatnya bencana karhutla melanda suatu daerah.
Dampak bencana karhutla yang menghasilkan polusi udara kabut asap pekat, seperti yang pernah terjadi di tahun 2015 dengan bekas areal terbakar seluas 583.833 Ha menimbulkan kerugian yang sangat besar terutama bagi kesehatan manusia, khususnya untuk kelompok rentan yaitu balita, anak-anak dan lansia. (asp)