FBIM 2022, Lomba Lawang Sakepeng Atraksi Silat dari Suku Dayak

IMG 20220520 142037 1 min
Salah Satu Peserta Kontingen Melakukan Lomba Lawang Sakepeng di Halaman UPT Taman Budaya Kalteng

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Festival Budaya Iseng Mulang (FBIM) tahun 2022 dalam rangka memperingati hari jadi ke-65 Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang bertajuk Spirit Of Kalteng telah memasuki hari ke-4, berbagai lomba sudah digelar sejak Selasa (17/5/2022) kemarin.

Pada hari ini, Kamis (19/5/2022) kembali digelar berbagai lomba, salah satunya yaitu  Lawang Sakepeng.

Lomba yang digelar di Halaman UPT Taman Budaya Kalteng ini sangat antusias di hadiri masyarakat untuk menyaksikan Sakepeng ini.

Lawang Sakepeng ini diikuti oleh Kategori Putera dan Puteri dari berbagai Kabupaten/Kota, dimana kategori putera diikuti Kota Palangka Raya, Pulang Pisau, Murung Raya, Seruyan, Katingan, Gunung Mas, Lamandau, Barito Selatan, dan Kapuas. Sedangkan kategori puteri diikuti Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, Gunung Mas, Barito Selatan dan Palangka Raya.

Anggota Juri, Darwin menyampaikan bahwa unsur yang dinilai meliputi orisinilitas (keaslian aliran/jurus/gerakan yang ditampilkan), kemantapan gerak (kualitas dan keterampilan gerak, ketegasan dan keberanian), kekayaan gerak (kuantitas/keragamanan gerak, pola langkah dan pola lantai), penampilan (kostum, ketepatan waktu, stamina dan ekspresi, keserasian gerak dan musik).

Lawang Sekepeng adalah atraksi silat dari suku Dayak Ngaju dari provinsi Kalimantan Tengah. Lawang artinya pintu atau gapura dan sakepeng berarti satu keping.

Lawang sakepeng sering diperagakan pada upacara adat baik untuk menyambut tamu maupun acara perkawinan. Gapura Lawang sakepeng biasanya dibuat dari kayu dengan lebar kurang lebih 1,5 meter dengan tinggi 2,3 m, bagian atasnya di ukir dengan tanaman rambat dan hiasan burung enggang, bagian sisi sampingnya dihiasi dengan janur atau daun kelapa muda serta telawang (perisai suku Dayak). (asp)