BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Aksi damai dilakukan puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa dan Rakyat (Gemara) di kantor DPRD Kalteng, Jalan S Parman, Senin (4/7/2022) sore.
Massa meminta DPRD Kalteng bereaksi terhadap krisis pertalite yang kini tengah terjadi di kota Palangka Raya.
Berangkat dari titik kumpul di Jalan Yos Sudarso, massa yang terdiri dari sejumlah perguruan tinggi di Palangka Raya berjalan kaki hingga ke Jalan S Parman. Sejumlah orasi mengenai keprihatinan kondisi BBM pertalite terus disuarakan sepanjang perjalanan.
Selain mengangkat isu kelangkaan BBM jenis pertalite, massa juga menyinggung masalah RKUHP yang hingga kini belum rampung.
Sesampainya di kantor DPRD Provinsi Kalteng, massa disambut anggota DPRD Kalteng Komisi II, Abdul Rasyid yang mengapresiasi kedatangan mahasiswa atas isu terkini.
“Kami dari DPRD Kalteng tentunya menerima dan akan meneruskan pesan dari massa ke pusat,” katanya.
Sementara, Ahmad Fauzi, juru bicara aksi mengatakan sampai saat ini belum ada regulasi yang jelas oleh pemerintah terkait kelangkaan pertalite yang menyebabkan antrean di SPBU.
Untuk itu pihaknya meminta DPRD Kalteng untuk mendesak Dinas Industri dan perdagangan Provinsi Kalteng memastikan ketersediaan pertalite yang mencukupi bagi masyarakat Kalteng Hinga pelosok desa.
Meminta DPRD Kalteng untuk menyampaikan ke DPR RI dan meminta menyampaikan kepada Kementerian BUMN (Pertamina) untuk membatalkan peraturan penggunaan aplikasi dalam pengisian BBM di SPBU.
“Gemara turut mendesak Polda Kalteng dan Polresta Palangka Raya untuk mengawasi dan menindak tegas oknum yang melakukan tindak kecurangan di SPBU,” katanya.
Kemudian, pihaknya juga menuntut DPRD Kalteng mendesak DPR RI agar membuka draf terbaru RKUHP dalam waktu dekat serta melakukan pembahasan secara transparan dengan menjunjung tinggi partisipasi publik yang demokratis.
“Jika DPR RI tidak kunjung membuka draf terbaru RKUHP dan menyatakan akan membahas pasal-pasal bermasalah di luar isu krusial, maka dalam waktu 2×24 jam kami akan membawa massa yang lebih besar,” tuturnya. (yud)