BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng merilis pada Agustus 2022, berdasarkan dua kota acuan, Palangka Raya dan Sampit, terjadi deflasi di Kalimantan Tengah sebesar 0,01 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,88.
“Palangka Raya mengalami inflasi sebesar 0,28 persen dan Sampit mengalami deflasi sebesar 0,50 persen,” ucap Eko Marsoro di Palangka Raya, Kamis (1/9/2022).
Dikatakannya, dari 90 kota IHK, 11 kota mengalami inflasi dan 79 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 0,82 persen dengan IHK sebesar 114,65 dan deflasi tertinggi di Tanjung Pandan sebesar 1,65 persen dengan IHK sebesar 115,34.
“Deflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit ini terjadi karena adanya penurunan indeks kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 2,52 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,40 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan ,22 persen dan kelompok transportasi 0,01 persen,” sebut Eko didalam rilisnya.
Sementara itu, komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada Agustus 2022 tersebut, kata Eko, antara lain cabai rawit, tomat, minyak goreng, angkutan udara, bioskop, ikan tongkol/ambuambu, daging babi, kacang panjang, ikan gabus, dan emas perhiasan.
“Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Agustus 2022 antara lain beras, bahan bakar rumah tangga, sekolah menengah pertama, pelumas/oli mesin, solar, tarif listrik, sewa rumah, semen, makanan ringan/snack, dan teh siap saji,” pungkas Eko.
Diketahui, perbandingan inflasi tahun kalender antara Agustus 2022 terhadap Desember 2021 untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit tercatat sebesar 4,70 persen dan inflasi tahun ke tahun dari Agustus 2022 ke Agustus 2021 sebesar 6,94 persen. (asp)