Inflasi Gabungan di Kalteng Terus Menunjukkan Penurunan

WhatsApp Image 2023 03 15 at 1.21.37 PM
Kepala BI Perwakilan Kalteng, Taufik Saleh

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Bank Indonesia (BI) perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah () menyatakan inflasi gabungan yang terjadi di Kalimantan Tengah, yakni di Kota Palangka Raya dan terus menunjukkan penurunan.

“Tekanan inflasi gabungan di Kalteng terus menunjukan penurunan meski di atas ,” kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah, Taufik Saleh pada kegiatan high meeting level bersama se-Kalteng, Rabu (15/3/2023).

Dia membeberkan, inflasi masih terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan sumbangan inflasi dari beras akibat keterbatasan pasokan dan transmisi kenaikan harga rokok respons kenalkan kebijakan cukai.

“Hingga 13 Maret 2023, operasi pasar dan telah dilaksanakan sebanyak 496 kali,” jelasnya.

Terkait dengan hal itu, Taufik Saleh juga merekomendasikan apa yang menjadi upaya oleh Pemerintah Daerah dalam menangani inflasi di Kalimantan Tengah, baik rekomendasi jangka pendek maupun jangka panjang.

“Pelaksanaan KAD (Kerja Antar Daerah), Penanaman Klaster dan Operasi Pasar menjadi upaya jangka pendek menahan inflasi,” ujarnya.

Sementara itu, untuk jangka panjang perlu dilakukan pengendalian inflasi melalui pergerakan struktural ke arah peningkatan pasokan, seperti mengadakan penguatan sektor pertanian, dengan memanfaatkan lahan luas, teknologi tepat bagi lahan Kalteng pengembangan dan pemurnian benih tanaman (padi lokal siam), pengembangan sentra klaster pada IR-42, insentif bagi , pembangunan pertanian jalan-jalan dari pusat produksi pangan, pergudangan, infrastruktur pasca panen), serta pengaturan pola tanam.

Selain itu, dengan perbaikan tata niaga pangan, dengan pembentukan BUMD Pangan untuk mendorong perbaikan tata niaga, perolehan dan distribusi pangan serta peningkatan peran toko modern dalam mendukung stabilitas harga pangan.

“Terakhir Pemanfaatan Teknologi, dengan melakukan peningkatan teknologi pertanian untuk lahan gambut, penyusunan neraca pangan daerah, dan pendirian MRMP untuk mendukung produksi beras,” pungkasnya. (asp)