Restrukturisasi Birokrasi, 441 Ribu Pejabat Eselon III dan IV Bakal Dipangkas

Presiden Joko Widodo berpidato usai dilantik menjadi presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).

Bahkan organisasi yang cerdas, pemimpin harus bertindak dan mampu untuk memperkirakan perlunya perubahan sebelum krisis timbul. Organisasi harus berubah tanpa menunggu krisis terlebih dahulu.

Perubahan terjadi demikian cepat dalam masyarakat kita, apalagi pengaruh global dan persaingan semakin tajam diperlukan daya saing yang tinggi, sehingga kesanggupan birokrasi kita menanggulanginya sering tidak seimbang dan mampu mengikuti dengan perubahan-perubahan itu sendiri.

Tiada satu pun yang tetap, kecuali perubahan. Di sinilah sebagai pelayan masyarakat, birokrasi dituntut untuk selalu mampu menjawab kebutuhan zaman. Masyarakat tuntutannya semakin variatif dan serba praktis, ekonomis, cepat, akurat serta mudah dan terpercaya.

Birokrasi yang harus melayani dan menyesuaikan bukan sebaliknya, masyarakat yang harus melayani dan menyesuaikan. Inilah peluang di mana pemerintah harus hadir.

Tantangan yang dihadapi karena perubahan, adalah waktu mengubah segala-galanya kecuali sesuatu dalam diri kita, yang selalu kaget karena perubahan.

Perubahan saja tidak melahirkan kemajuan, tapi tanpa perubahan tidak mungkin ada kemajuan. Di sinilah peran masyarakat penikmat pelayanan harus siap dengan perubahan, penghapusan eselon III dan IV. Alvin Toffler sudah memperingatkan adanya goncangan masa depan, future shock.

Masyarakat juga harus mengikuti perubahan dengan dihapuskannya eselon III dan IV dikaitkan dengan pelayanan.