Sedangkan pada jabatan struktural (eselon) merupakan jabatan yang lebih mengutamakan kemampuan mengelola tim atau sekelompok orang dalam rangka mencapai tujuan dalam tugas jabatannya. Inilah salah satu tantangan pejabat struktural bila nanti pindah ke jabatan fungsional.
Beda, selama ini mereka didukung penuh oleh timnya atau orang lain secara struktural, maka bila bergeser ke jabatan fungsional harus mampu mandiri melaksanakan tugas jabatannya tersebut. Tidak lagi memiliki anak buah secara struktural.
Tentu bagi sebagian dari pejabat struktural tersebut akan merasa sangat berat bila melakukan hal tersebut secara mandiri karena selama ini di jabatan struktural dengan wewenang yang dimiliki mereka mudah memerintah bawahannya. Hal ini akan terasa bagi pejabat eselon III karena selama ini memimpin eselon IV dan staf pelaksana. Sekarang tanpa eselon yang notabene sama dengan yang tadinya sebagai anak buah.
Pada prinsipnya, suatu organisasi membutuhkan tata kelola yang baik. Artinya, semua sumber daya manusia dalam organisasi harus dapat bekerja dan berkoordinasi dengan efektif dan efisien. Kuncinya komunikasi.
Di sini semua ASN adalah pemimpin, paling tidak memimpin dirinya sendiri. Harapannya organisasi akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Organisasi akan sehat. Pola dan skema bergeser menjadi hubungannya tidak mengandalkan hubungan vertikal tetapi jaga horizontal.
Ini sangat cocok ketika eselon III dan IV dihapus. Hanya saja, pemerintah dalam hal ini Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi, harus hati-hati karena tidak semua organisasi pemerintahan ideal tanpa eselon III dan IV.
Peluang dan Hambatan
Peluang ketika rencana penghapusan eselon III dan IV dilakukan, ada rujukan yang perlu dicermati yaitu tak ada kemajuan tanpa perubahan. Kalau kepingin maju, ya harus berubah.
Leave a Reply