Sempat Dihentikan, Akhirnya Pencarian Mahasiswa Unlam yang Hilang Dilanjutkan

Saat tim relawan masih melakukan pencarian terhadap korban hilang

, KUALA – Pencarian terhadap mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) yang hilang saat melakukan geotagging bersama rekan nya di Desa Sei Ahas, , Kabupaten Kapuas beberapa waktu lalu sempat dihentikan.

Pasalnya dihentikan pencarian karena telah melewati batas akhir dari kegiatan pencarian selama tujuh hari sejak hilangnya mahasiswa Unlam tersebut, akhirnya dilanjutkan untuk melakukan pencairan terhadap korban.

Dimana tim Basarnas Kalimantan Tengah () dan tim sar gabungan sejak Kamis (2/5) hingga Jumat (3/5) belum juga membuahkan hasil, hingga di hari ketujuh merupakan batas akhir pencarian korban yang hilang tersebut.

“Sudah tujuh hari pencarian Tim SAR gabungan yang terdiri dari Tim Rescue sejumlah instansi yang ada di Kalselteng, namun Tim telah berupaya keras dan optimal dalam melakukan penyisiran baik di darat, danau dan anak sungai melakukan pencarian, tidak ditemukan petunjuk dan tanda-tanda keberadaan korban,” kata Koordinator Lapangan Basarnas, Antonius, Sabtu (11/5/2024).

Setelah melakukan koordinasi serta evaluasi dengan unsur SAR, Perusahaan di sekitar lokasi pencarian, masyarakat serta pihak korban sehingga memutuskan akan memperpanjang masa pencarian selama tiga hari ke depan kepada korban yang hingga saat ini belum diketemukan.

“Basarnas memutuskan akan memperpanjang masa pencarian selama tiga hari ke depan sehingga masa pencarian yang sebelumnya ditetapkan selama tujuh hari akan menjadi sepuluh hari yaitu hingga 12/5/2024,” ungkap Kepala Kantor , AA. Alit Supartana.

Meski Basarnas Palangkaraya telah menetapkan masa perpanjangan, namun karena berbagai pertimbangan sejumlah tim relawan tetap memutuskan untuk pulang.

“Kami dari tim Rescue BPK Tirta Borneo Kapuas memutuskan untuk pulang dan telah tiba di Kapuas pada Kamis malam sekitar pukul 22.00. Wib,” pungkas Ketua BPK Tirta Borneo Rahmat M Noor. (put)